Lightning is a sudden, violent flas

Lightning is a sudden, violent flash of electricity between a cloud and the ground, or from cloud to cloud. A lightning flash, or bolt, can be several miles long. It is so hot, with an average temperature of 34,000° Centigrade, that the air around it suddenly expands with a loud blast. This is the thunder we hear. Lightning occurs in hot, wet storms. Moist air is driven up to a great height. It forms a type of cloud called cumulonimbus. When the cloud rises high enough, the moisture freezes and ice crystals and snowflakes are formed. These begin to fall, turning to rain on the way down. This rain meets more moist air rising, and it is the friction between them which produces static electricity. When a cloud is fully charged with this electricity, it discharges it as a lightning flash.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Petir adalah tiba-tiba, flash kekerasan listrik antara awan dan tanah, atau dari awan ke awan. Sebuah kilatan petir, atau baut, bisa beberapa mil panjang. Hal ini sangat panas, dengan suhu rata-rata 34.000 ° Celcius, bahwa udara di sekitarnya tiba-tiba mengembang dengan ledakan keras. Ini adalah guntur kita dengar.

Petir terjadi di tempat yang panas, badai basah. Udara lembab didorong hingga ketinggian yang besar. Membentuk jenis awan yang disebut cumulonimbus. Ketika awan naik cukup tinggi, membeku kelembaban dan kristal es dan kepingan salju terbentuk. Ini mulai jatuh, beralih ke hujan dalam perjalanan ke bawah. Hujan ini memenuhi Alangkah udara lebih lembab, dan itu adalah gesekan antara mereka yang menghasilkan listrik statis. Ketika awan terisi penuh dengan listrik ini, maka akan dibuang sebagai kilatan petir.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Petir adalah mendadak, kekerasan kilat listrik antara awan dan tanah, atau dari awan ke awan. Sebuah kilat petir, atau baut, bisa beberapa mil panjang. Hal ini sangat panas, dengan suhu rata 34.000 ° Centigrade, bahwa udara di sekelilingnya tiba-tiba mengembang dengan ledakan keras. Ini adalah Guntur yang kita dengar.

Petir terjadi dalam badai panas dan basah. Udara lembab didorong hingga ketinggian yang besar. Ini membentuk jenis awan yang disebut kumonimbus. Ketika awan naik cukup tinggi, kelembaban membeku dan kristal es dan kepingan salju terbentuk. Ini mulai turun, berubah menjadi hujan di jalan ke bawah. Hujan ini memenuhi udara lembab lebih meningkat, dan itu adalah gesekan antara mereka yang menghasilkan listrik statis. Ketika awan terisi penuh dengan listrik ini, itu melilit sebagai kilat Petir.