Regression: Barker et al. (1965) hy

Regression: Barker et al. (1965) hypothesize that regression, defined by them as immature
behavior, is the major response to frustration. Aggression, according to this theory, is simply one type of
regressive behavior. As individuals mature, they develop a greater variety of responses as they are able to
control their environment more and learn problem solving skills. Learning is the key factor to developing
these socially acceptable responses.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Regresi: Barker et al. (1965) berhipotesis bahwa regresi, yang didefinisikan oleh mereka sebagai belum matangperilaku, adalah respon yang besar untuk frustrasi. Agresi, menurut teori ini, adalah hanya salah satu jenisPasal perilaku. Sebagai orang dewasa, mereka mengembangkan variasi tanggapan yang lebih besar karena mereka dapatkontrol lingkungan mereka lebih dan belajar keterampilan pemecahan masalah. Belajar adalah faktor kunci untuk mengembangkanTanggapan ini dapat diterima secara sosial.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Regresi: Barker et al. (1965) berhipotesis bahwa regresi, didefinisikan oleh mereka sebagai dewasa
perilaku, adalah respon utama frustrasi. Agresi, menurut teori ini, hanya satu jenis
perilaku regresif. Sebagai individu dewasa, mereka mengembangkan berbagai besar tanggapan karena mereka mampu
mengendalikan lingkungan mereka lebih banyak dan belajar keterampilan pemecahan masalah. Belajar adalah faktor kunci untuk mengembangkan
ini tanggapan diterima secara sosial.