The majority choice in decision (i)

The majority choice in decision (i) is
risk averse: a riskless prospect is preferred
to a risky prospect of equal or
greater expected value. In contrast, the
majority choice in decision (ii) is risk taking:
a risky prospect is preferred to a
riskless prospect of equal expected value.
This pattern of risk aversion in
choices involving gains and risk seeking
in choices involving losses is attributable
to the properties of v and n. Because the
value function is S-shaped, the value associated
with a gain of $240 is greater
than 24 percent of the value associated
with a gain of $1000, and the (negative)
value associated with a loss of $750 is
smaller than 75 percent of the value associated
with a loss of $1000. Thus the
shape of the value function contributes
to risk aversion in decision (i) and to risk
seeking in decision (ii). Moreover, the
underweighting of moderate and high
probabilities contributes to the relative
attractiveness of the sure gain in (i) and
to the relative aversiveness of the sure
loss in (ii). The same analysis applies to
problems 1 and 2

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Mayoritas pilihan dalam keputusan (i)risiko menolak: Sebuah prospek riskless pilihanuntuk prospek yang berisiko dengan nilai yang setara ataudiharapkan nilai yang lebih besar. Sebaliknya,mayoritas pilihan dalam keputusan (ii) adalah pengambilan risiko:prospek yang berisiko lebih disukai untukriskless prospek diharapkan nilai yang sama.Pola ini dari penghindaran risiko dipilihan yang melibatkan keuntungan dan risiko mencaridalam pilihan melibatkan kerugian disebabkan olehuntuk sifat-sifat v dan n. Karenanilai fungsi berbentuk S, nilai terkaitdengan keuntungan sebesar $240 yang lebih besardari 24 persen dari nilai terkaitdengan keuntungan sebesar $1000, dan (negatif)nilai yang berhubungan dengan hilangnya $750lebih kecil dari 75 persen dari nilai terkaitdengan hilangnya $1000. Dengan demikianbentuk fungsi nilai kontribusiuntuk penghindaran risiko dalam keputusan (i) dan risikomencari dalam keputusan (ii). Selain itu,underweighting moderat dan tinggiprobabilitas berkontribusi relatifdaya tarik gain yakin (i) danuntuk aversiveness relatif dari yakinkerugian dalam (ii). Analisis yang sama berlaku untukmasalah 1 dan 2

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pilihan mayoritas dalam keputusan (i) adalah
risk averse: prospek tanpa risiko lebih disukai
untuk prospek berisiko sama atau
nilai yang lebih besar diharapkan. Sebaliknya,
pilihan mayoritas dalam keputusan (ii) adalah pengambilan risiko:
prospek berisiko lebih disukai untuk
. prospek tanpa risiko dari nilai yang diharapkan sama
Pola penghindaran risiko di
pilihan yang melibatkan keuntungan dan risiko mencari
dalam pilihan yang melibatkan kerugian disebabkan
ke properti dari v dan n. Karena
fungsi nilai adalah S-berbentuk, nilai yang terkait
dengan keuntungan sebesar $ 240 adalah lebih besar
dari 24 persen dari nilai yang terkait
dengan keuntungan sebesar $ 1000, dan (negatif)
nilai yang terkait dengan kerugian sebesar $ 750
lebih kecil dari 75 persen nilai yang terkait
dengan kerugian sebesar $ 1000. Dengan demikian
bentuk fungsi nilai kontribusi
untuk risiko keengganan dalam keputusan (i) dan mengambil risiko
mencari dalam keputusan (ii). Selain itu,
underweighting moderat dan tinggi
probabilitas berkontribusi terhadap relatif
daya tarik keuntungan pasti dalam (i) dan
untuk aversiveness relatif yakin
kerugian (ii). Analisis yang sama berlaku untuk
masalah 1 dan 2