but he hadn’t heard the panes of gl

but he hadn’t heard the panes of glass break unless—
The door to the spare room rattled. He eased forward, keeping tight against the wall, baseball bat brandished while he counted down the seconds before the cops would arrive. Clint Eastwood he was not, but if he got one good hit with the bat he could call himself a man.
Heavy breathing. Almost like a pant. A scratch.
What the hell?
He stopped and reached for the knob. His pulse skittered with a rush of adrenalin. He fought past the fear and latched onto control. Nick raised the bat, turned the knob, and threw open the door with all his strength.
“Aaaaghhh!”
A group of dogs rushed past him. Two, four, six, eight—a crowd of fur encircled his legs—spotted dogs, little dogs, big dogs—all barking and wagging tails and lolling tongues. The bat hovered high in the air but they never sensed danger. Thrilled to see a human in the dark hours of the night, they all leapt to attention and wanted to play.
For a few seconds, he convinced himself he was having a dream, and would wake up in his own bed.
Then he realized the scene was real.
And a murder would be committed.
Involving his wife.
The room was in shambles. Shredded papers flew in every direction. The luxurious carpet was mottled with liquid circles that didn’t look like water. Stuffing poked out of a couch cushion. His potted plant lay drunkenly to one side and one puppy pawed through the pile of dirt. Architectural Digest had been chewed up and spit out.
Nick closed his eyes. Counted to three. Opened them.
Then screamed his wife’s name at the top of his lungs.
Right on cue, he heard her launch down the stairs in a panic. When she saw the problem in front of her, she tried to back off but she was running too fast. Her bare feet skidded on the floor and she hit his body full force. With a whoosh of air released from her lungs, she grabbed onto his shoulders for balance and looked into his face.
She must have realized the danger within seconds. Those baby blues widened in pure fear and she stumbled back with her arms outstretched as if to ward off an attacker. Nick barely registered the movement. He was too intent on squinting through the haze of red that blurred his eyes.
One furry paw landed smack on his groin. He pushed it away and managed a furious whisper. “What the hell is going on?”
She winced. “Nick, I’m sorry. I didn’t know what to do because the shelter called and said they were full and asked if I’d take a few for the night, and I couldn’t say no, Nick, I couldn’t or they would be put to sleep because the funding is so hard for the shelters nowadays, but I know you hate animals so I just thought they’d spend a quiet night here and go home in the morning.”
“You thought you could hide a room full of dogs from me?” He tried desperately to control the rage this time, he really did, but he felt his voice getting higher. Then he understood why cavemen dragged women around by their hair.
He watched her face gauge his reaction. Her teeth reached for her bottom lip, and she did a little hop from leg to leg as if thinking really hard of how to explain things in a way that wouldn’t make him madder.
A stray bone landed on his bare foot. He looked down at a lolling tongue and wagging tail.
“He wants you to throw it.”
He glared. “I know what the damn dog wants, I’m not an idiot. Contrary to what you must think of me, that is. You used your favor to keep me locked upstairs so I wouldn’t find out about this.” He took in her guilty expression. “You’re a good liar, Alexa. I guess I never knew how good.”
She stopped cowering, and pulled herself to full height in her bare feet. “I had to lie! I’m living with an animal hater who’d rather see innocent puppies in the gas chamber than mess up his house!”
Nick gritted his teeth and swore. “Don’t try to turn this around on me, woman. You never even asked, just snuck a bunch of dogs in my spare room. Did you see what they did to my house? And where’s my orange afghan?”
She threw back her head and made a frustrated wail. “I should have known you care more about your stupid possessions than a life! You’re just like the guy from Chitty Chitty Bang Bang—remember he used to lock away all the children so the city would be neat and clean and organized? Heaven forbid everything didn’t go exactly the way he wanted it. Let’s keep life tidy. Let’s make sure the orange afghan doesn’t get ruined.”
His temper teetered on the edge.
Then snapped.
His fists clenched and he let out a roar, which the dogs must have liked because they all started to howl at the same time and bounced around his feet in a whirl of fuzz and tails and paws.
“Chitty Chitty Bang Bang? You’re insane—you need to be locked up in the loony bin. Lie to me, wreck my house, then compare me to a children’s villain, all because you can’t be a normal person and take responsibility and apologize?”
She stood on tiptoes and got right in his face. “I tried but you’re being unreasonable.”
He reached out and gripped her upper arms.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

tetapi ia tidak mendengar panel kaca istirahat kecuali —Pintu kamar cadangan bergetar. Dia menyelinap ke depan, menjaga ketat terhadap dinding, bisbol Obi sementara dia menghitung turun detik sebelum polisi akan tiba. Clint Eastwood dia bukanlah, tapi jika dia mendapat satu pukulan yang baik dengan kelelawar, dia bisa menyebut dirinya seorang laki-laki.Berat bernapas. Hampir seperti celana. Awal.Apa ini?Dia berhenti dan meraih kenop. Nya pulsa skittered dengan terburu-buru adrenalin. Dia berjuang melewati rasa takut dan lekat kontrol. Nick mengangkat kelelawar, berbalik tombol, dan melemparkan membuka pintu dengan semua kekuatannya."Aaaaghhh!"Sekelompok anjing bergegas melewatinya. Dua, empat, enam, delapan — kerumunan bulu dikelilingi kakinya — melihat anjing, kecil anjing, anjing besar — semua menggonggong dan bergoyang-goyang ekor dan lolling lidah. Kelelawar melayang tinggi di udara, tetapi mereka tidak pernah merasakan bahaya. Senang melihat manusia pada waktu gelap malam, mereka semua melejit ke perhatian dan ingin bermain.Untuk beberapa detik, ia yakin dirinya ia mempunyai mimpi, dan bangun di tempat tidurnya sendiri.Kemudian dia menyadari adegan nyata.Dan pembunuhan akan berkomitmen.Melibatkan istrinya.Sangat berantakan. Robek kertas terbang ke segala arah. Karpet mewah adalah berbintik-bintik dengan lingkaran cair yang tidak terlihat seperti air. Isian poked dari bantal sofa. Tanaman pot berbaring drunkenly ke satu sisi dan satu anjing menjejak melalui tumpukan kotoran. Architectural Digest telah dikunyah dan meludahkan.Nick ditutup matanya. Dihitung ke tiga. Membuka mereka.Kemudian berteriak nama istrinya di bagian atas paru-parunya.Tepat di isyarat, ia mendengar dia meluncurkan menuruni tangga panik. Ketika ia melihat masalahnya depannya, mencoba untuk mundur tapi ia berjalan terlalu cepat. Kakinya yang telanjang tergelincir di lantai dan dia memukul kekuatan penuh tubuh Nya. Dengan deru udara yang dilepaskan dari paru-parunya, ia meraih ke bahunya untuk keseimbangan dan melihat ke wajahnya.Dia harus menyadari bahaya dalam hitungan detik. Bayi blues yang melebar di murni takut dan dia tersandung kembali dengan tangan terentang seolah-olah untuk menangkal penyerang. Nick nyaris tidak terdaftar gerakan. Dia adalah juga bermaksud menyipitkan mata melalui kabut merah yang kabur matanya.Satu cakar berbulu mendarat memukul di selangkangannya. Dia mendorong pergi dan berhasil bisikan marah. "Apa sih yang terjadi?"Dia meringis. "Nick, aku minta maaf. Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan karena tempat penampungan menelepon dan mengatakan mereka penuh dan bertanya apakah saya akan mengambil beberapa malam, dan aku tidak bisa mengatakan tidak, Nick, aku tidak bisa atau mereka akan meletakkan tidur karena dana begitu keras untuk tempat penampungan saat ini, tapi aku tahu kau benci binatang jadi aku hanya berpikir mereka akan menghabiskan malam yang tenang di sini dan pulang ke rumah di pagi hari. ""Anda berpikir Anda bisa menyembunyikan sebuah ruangan yang penuh anjing dari saya?" Dia mencoba mati-matian untuk mengontrol kemarahan kali ini, dia benar-benar lakukan, tapi ia merasa suaranya yang semakin tinggi. Kemudian dia mengerti mengapa gua diseret wanita di oleh rambut mereka.Ia melihat wajahnya mengukur reaksi nya. Giginya mencapai untuk bibir bawah, dan ia melakukan sebuah hop kecil dari kaki ke kaki seolah-olah berpikir keras tentang bagaimana untuk menjelaskan hal-hal dengan cara yang tidak akan membuatnya marah.Tulang liar mendarat di kakinya yang telanjang. Dia menatap lolling lidah dan bergoyang-goyang ekor."Dia ingin Anda membuangnya."Dia melotot. "Aku tahu apa yang ingin anjing sialan, aku tidak idiot. Bertentangan dengan apa yang Anda harus berpikir saya, itu adalah. Anda digunakan menguntungkan Anda untuk menjaga saya terkunci ke atas sehingga saya tidak akan mengetahui tentang hal ini." Ia ikut dalam ekspresinya bersalah. "Kau baik pembohong, Alexa. Saya kira saya tidak pernah tahu seberapa baik."Dia berhenti meringkuk, dan menarik dirinya ke ketinggian penuh di kakinya yang telanjang. "Aku harus berbohong! Saya hidup dengan pembenci hewan yang lebih suka melihat anak-anak tidak bersalah anjing di kamar gas daripada mengacaukan rumahnya!"Nick menggertakkan gigi dan bersumpah. "Jangan mencoba untuk mengubah ini sekitar pada saya, wanita. Anda bahkan tidak pernah bertanya, hanya menyelinap sekelompok anjing di kamarku cadangan. Apakah Anda melihat apa yang mereka lakukan untuk rumah saya? Dan mana adalah afghan jeruk saya? "Dia melemparkan kembali kepala dan membuat frustrasi meratap. "Saya harus mengenal Anda lebih peduli tentang harta benda Anda bodoh daripada hidup! Kau hanya seperti orang dari Chitty Chitty Bang Bang — ingat dia digunakan untuk mengunci kaki Semua anak sehingga kota akan rapi dan bersih dan terorganisir? Surga melarang segala sesuatu tidak pergi cara yang ia inginkan. Mari kita menjaga kehidupan yang rapi. Mari kita pastikan afghan jeruk tidak mendapatkan hancur."Emosinya terhuyung di tepi.Kemudian tersentak.Genggamnya mengepalkan dan dia mengeluarkan suara gemuruh, yang anjing harus menyukai karena mereka semua mulai melolong pada waktu yang sama dan terpental sekitar kakinya dalam pusaran bulu ekor dan cakar."Chitty Chitty Bang Bang? Kau gila-Anda perlu dikunci di loony bin. Berbohong padaku, menghancurkan rumah saya, kemudian saya dibandingkan penjahat anak-anak, semua karena Anda tidak bisa menjadi orang normal dan mengambil tanggung jawab dan minta maaf? "Dia berdiri di berjinjit dan punya hak di wajahnya. "Saya mencoba tetapi Anda sedang tidak masuk akal."Dia mengulurkan tangan dan mencengkeram tangan atas.