The Fed voted on Sept. 17 to keep i

The Fed voted on Sept. 17 to keep its benchmark short-term interest rate near zero because of a global stock-market selloff triggered by slower growth in China. Just a few months earlier, events in China were barely on the central bank’s radar.


Some Fed’s officials suggested after the September meeting that the threat caused by China was already receding. If worries about China fade and stock markets rebound, they’ve suggested, then a rate hike is still likely before the end of the year.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Fed memilih pada 17 September untuk menjaga yang benchmark suku bunga jangka pendek dekat zero karena harga pasar saham global yang dipicu oleh melambatnya pertumbuhan di Cina. Hanya beberapa bulan sebelumnya, peristiwa di Cina yang nyaris tidak pada radar bank sentral.Pejabat Fed beberapa menyarankan setelah pertemuan September bahwa ancaman yang disebabkan oleh Cina sudah surut. Jika kekhawatiran tentang Cina memudar dan pasar saham rebound, mereka telah menyarankan, maka kenaikan suku bunga masih mungkin sebelum akhir tahun.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

The Fed sebagai pada 17 September untuk menjaga tingkat jangka pendek bunga acuan mendekati nol karena aksi jual saham-pasar global yang dipicu oleh pertumbuhan lebih lambat di Cina. Hanya beberapa bulan sebelumnya, peristiwa di Cina hampir tidak pada radar bank sentral. Pejabat Beberapa Fed menyarankan setelah pertemuan September bahwa ancaman yang disebabkan oleh China sudah surut. Jika kekhawatiran tentang China memudar dan pasar saham rebound, mereka menyarankan, maka kenaikan suku bunga masih mungkin sebelum akhir tahun.