From 1934 to 1939, the story of the

From 1934 to 1939, the story of the nazi dictatorshipn was one of strengthening hold on Germany. The goverment was completely centralized, the old rights of the states were eliminated; new districts were set up and put under Nazi gauleiters who firmly carried out Hitler’s will. The new regime, like the Russian or Italian, was thoroughly totalitarian in that ir denied individual rights and regulated all domestic activities, social, political,economic, cultural. Those who ventured to oppose or criticize it, including a considerable number of catholic and protestant elergy, werer imprisoned or executed. Some fled the country and found refuge abroad.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dari 1934 hingga 1939, kisah nazi dictatorshipn adalah salah satu penguatan terus di Jerman. Pemerintah benar-benar sentralistik, hak-hak tua Serikat dihilangkan; daerah baru mengatur dan diletakkan di bawah gauleiters Nazi yang tegas melaksanakan Hitler akan. Rezim yang baru, seperti Rusia atau Italia, adalah benar-benar totaliter ir menyangkal hak-hak individu dan diatur semua kegiatan domestik, sosial, politik, ekonomi, budaya. Mereka yang berani menentang atau mengkritik itu, termasuk sejumlah besar Katolik dan Protestan elergy, werer dipenjarakan atau dihukum. Beberapa melarikan diri dari negara dan menemukan perlindungan di luar negeri.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dari tahun 1934 sampai 1939, kisah dictatorshipn nazi adalah salah satu penguatan terus di Jerman. pemerintah itu benar-benar terpusat, hak-hak lama negara dihilangkan; kabupaten baru didirikan dan diletakkan di bawah Gauleiter Nazi yang tegas dilakukan kehendak Hitler. Rezim baru, seperti Rusia atau Italia, itu benar-benar totaliter dalam ir membantah hak-hak individu dan diatur semua kegiatan domestik, sosial, politik, ekonomi, budaya. Mereka yang berani menentang atau mengkritik, termasuk sejumlah besar elergy Katolik dan Protestan, werer dipenjara atau dieksekusi. Beberapa melarikan diri dan menemukan perlindungan di luar negeri.