Prime Minister Manasseh Sogavare as

Prime Minister Manasseh Sogavare assures a visiting West Papuan delegation of his determination as Chair of the Melanesian Spearhead Group (MSG) to continue the push for West Papua’s freedom from all forms of human rights abuses and oppression in that region.
A government statement today says Mr Sogavare made the assurance during a courtesy meeting with a visiting eight-member West Papuan delegation in his capacity as Chair of the MSG.
Prime Minster Sogavare made the assurance to the delegation as MSG is founded on decisions and principles of tolerance and human rights.
Mr Sogavare assured them he will ensure the issue is dealt with properly during his Chairmanship as he is also aware many Melanesians have supported the West Papuan struggle against forced oppression.
Meanwhile in their response, the visiting delegation thanked the Prime Minister for his bold stand as a Melanesian leader to push for West Papua’s admission as an Observer of MSG during its meeting in June this year.
The members described Mr. Sogavare as a “shining” example of firm leadership not only in Melanesia but internationally, for his courageous decisions and ongoing support to ensure human rights abuses and the oppression of West Papuans is stopped.
The West Papuan delegation consists of representatives from the West Papuan political leadership, civil society, NGOs, churches and academics.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Perdana Menteri rekan dekat Manasye Sogavare menjamin barat mengunjungi Papua delegasi tekadnya sebagai Ketua Melanesia ujung tombak Group (MSG) untuk melanjutkan mendorong untuk Papua Barat kebebasan dari semua bentuk pelanggaran hak asasi manusia dan penindasan di wilayah itu.Pernyataan pemerintah hari ini kata Mr Sogavare membuat jaminan selama pertemuan kesopanan dengan mengunjungi delapan anggota West Papua delegasi dalam kapasitasnya sebagai Ketua MSG.Prima Sogavare Minster dijadikan jaminan untuk delegasi MSG didasarkan pada keputusan dan prinsip-prinsip toleransi dan hak asasi manusia.Mr Sogavare yakin mereka dia akan memastikan masalah ini ditangani dengan benar selama Ketua nya karena ia juga menyadari banyak Melanesia telah mendukung Irian perjuangan melawan penindasan paksa.Sementara itu di respon mereka, delegasi mengunjungi mengucapkan terima kasih kepada Perdana Menteri untuk berani berdiri sebagai pemimpin Melanesia untuk mendorong penerimaan di Papua Barat sebagai pengamat MSG selama pertemuan pada bulan Juni tahun ini.Anggota disebut Mr Sogavare sebagai "" contoh kepemimpinan perusahaan tidak hanya di Melanesia, tetapi internasional, untuk keputusan yang berani dan dukungan yang berkelanjutan untuk menjamin hak asasi manusia dan penindasan terhadap rakyat Papua Barat dihentikan.Delegasi Papua Barat terdiri dari wakil-wakil dari West Papua kepemimpinan politik, masyarakat sipil, LSM, gereja dan akademisi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Perdana Menteri Manasye Sogavare menjamin mengunjungi delegasi Papua Barat determinasi sebagai Ketua MSG (MSG) untuk melanjutkan dorongan untuk kebebasan Papua Barat dari segala bentuk pelanggaran hak asasi manusia dan penindasan di wilayah itu.
Sebuah pernyataan pemerintah hari ini mengatakan Mr Sogavare membuat jaminan selama pertemuan courtesy dengan delapan anggota delegasi Papua Barat mengunjungi dalam kapasitasnya sebagai Ketua MSG.
Perdana Menteri Sogavare membuat jaminan untuk delegasi sebagai MSG didirikan pada keputusan dan prinsip-prinsip toleransi dan hak asasi manusia.
Mr Sogavare meyakinkan mereka bahwa ia akan memastikan masalah ini ditangani dengan benar selama Keketuaan saat ia juga menyadari banyak Melanesia telah mendukung perjuangan Papua Barat melawan penindasan paksa.
Sementara itu di respon mereka, delegasi mengunjungi mengucapkan terima kasih kepada Perdana Menteri berdiri berani sebagai pemimpin Melanesia untuk mendorong masuk Papua Barat sebagai Observer MSG dalam pertemuan pada bulan Juni tahun ini.
Para anggota dijelaskan Pak Sogavare sebagai "bersinar" contoh kepemimpinan perusahaan tidak hanya di Melanesia tetapi internasional, untuk keputusan berani dan dukungan yang berkelanjutan untuk memastikan pelanggaran hak asasi manusia dan penindasan dari orang Papua Barat dihentikan.
Delegasi Papua Barat terdiri dari wakil-wakil dari pimpinan politik Papua Barat, masyarakat sipil, LSM, gereja-gereja dan akademisi.