Within the general framework espous

Within the general framework espoused here, it is recognized that many
forms of modern counseling and psychotherapeutic intervention are deeply
embedded in the traditional healing arts. Prince (1980) was able to discern a
number of universal components of psychotherapy in interventions practiced
across cultures in all of the world’s regions. Th ese features include a worldview
shared by the healer and the suff erer, the ability to provide a culturally
meaningful explanation of distress or dysfunction, and the exercise of social
infl uence through suggestion and other means. Overshadowing these external
features, however, Prince highlighted the mobilization of the suff erer’s
endogenous self-healing or self-corrective mechanisms, often in the form of
altered states of consciousness, as the most important and universally valid
ingredient of psychotherapy. In other words, the healer will be successful
only if his or her symbolic actions fi nd resonance in the suff erer’s heart-mind,
meet his or her implicit and explicit expectations, mobilize hope, and link
up with already existing coping mechanisms and resources. Culture is the
medium in and through which this social infl uence process occurs.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dalam rangka umum disokong di sini, hal ini diakui bahwa banyakbentuk modern konseling dan psikoterapi intervensi yang sangattertanam dalam seni penyembuhan tradisional. Pangeran (1980) mampu membedakanjumlah universal komponen psikoterapi di intervensi dipraktekkankebudayaan di seluruh wilayah di dunia. Th ese memiliki pandangan duniadibagi oleh penyembuh dan erer suff, kemampuan untuk menyediakan budayapenjelasan yang bermakna kesusahan atau disfungsi, dan pelaksanaan sosialinfl angkutan melalui saran dan cara lain. Menaungi ini eksternalfitur, namun, Pangeran disorot mobilisasi suff ererendogen mekanisme penyembuh diri sendiri atau self-corrective, sering dalam bentukperubahan Amerika kesadaran, sebagai yang paling penting dan Universal berlakubahan psikoterapi. Dengan kata lain, penyembuh akan berhasilhanya jika nya tindakan simbolis fi nd resonansi dalam suff erer jantung-pikiran,memenuhi harapan nya implisit dan eksplisit, memobilisasi harapan, dan linkdengan mekanisme bertahan yang sudah ada dan sumber daya. Budayamedia dalam dan melalui proses ini angkutan infl sosial yang dapat terjadi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dalam kerangka umum dianut di sini, diakui bahwa banyak
bentuk konseling modern dan intervensi psikoterapi yang sangat
tertanam dalam seni penyembuhan tradisional. Pangeran (1980) mampu membedakan suatu
jumlah komponen universal psikoterapi di intervensi dipraktekkan
di seluruh budaya di seluruh wilayah di dunia. Th fitur ese mencakup pandangan dunia
bersama oleh penyembuh dan erer suff, kemampuan untuk memberikan budaya
penjelasan bermakna kesusahan atau disfungsi, dan pelaksanaan sosial
infl pengaruh melalui saran dan sarana lainnya. Membayangi ini eksternal
fitur, namun, Pangeran menyoroti mobilisasi suff erer ini
penyembuhan diri atau diri-perbaikan mekanisme endogen, sering dalam bentuk
keadaan kesadaran yang berubah, sebagai yang paling penting dan berlaku universal
bahan psikoterapi. Dengan kata lain, penyembuh akan berhasil
hanya jika tindakan simbolis nya fi resonansi nd dalam hati-pikiran suff erer ini,
memenuhi harapan nya implisit dan eksplisit, memobilisasi harapan, dan link
dengan mekanisme koping yang sudah ada dan sumber daya. Budaya adalah
media dalam dan melalui mana proses pengaruh infl sosial ini terjadi.