One upon a time there was a fisherm

One upon a time there was a fisherman armed with his fishing rod who would make his way everyday from his village to the river bank. There he would wait patiently for the fish to bite. As soon as he had caught exactly three fish, he would leave the river and went his way sloyly home to the cottage where he lived with his wife and son. This strange routine was much commented in the village. Then one day, a tourist arrived and began to go for daily walks to the river bank. After a few days of watching the lone fisherman, he finally spoke to him.
"Excuse me, but I've been abserving your unusual routine for several days. You always cath exactly three fish and then go away."
"And why on earth should I want to wait around here after that?"
"For more fish to take the bait."
But I only need three fish. There are only three of us at home.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Satu waktu ada seorang nelayan bersenjata dengan tongkatnya Memancing yang akan membuat jalan sehari-hari dari desanya untuk tepi sungai. Sana ia akan menunggu dengan sabar untuk ikan untuk menggigit. Segera setelah ia telah menangkap ikan persis tiga, dia akan meninggalkan sungai dan pergi jalan sloyly pulang ke pondok dimana ia tinggal bersama istri dan anaknya. Rutin aneh ini banyak berkomentar di desa. Kemudian suatu hari, seorang wisatawan tiba dan mulai untuk pergi untuk berjalan-jalan sehari-hari ke tepi sungai. Setelah beberapa hari menonton nelayan lone, dia akhirnya berbicara kepadanya. "Maafkan saya, tapi aku sudah abserving rutinitas yang biasa Anda selama beberapa hari. Anda selalu kateter persis tiga ikan dan kemudian pergi." "Dan mengapa di bumi harus aku ingin menunggu sekitar di sini setelah itu?" "Untuk lebih banyak ikan untuk mengambil umpan." Tapi aku hanya perlu tiga ikan. Ada hanya tiga dari kami di rumah.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Satu kala ada seorang nelayan yang bersenjatakan tongkat memancing yang akan membuat perjalanan sehari-hari dari desanya ke tepi sungai. Di sana ia akan menunggu dengan sabar untuk ikan untuk menggigit. Begitu ia telah menangkap tiga orang ikan, dia akan meninggalkan sungai dan pergi jalan sloyly pulang ke pondok di mana dia tinggal bersama istri dan anaknya. Rutinitas aneh ini banyak berkomentar di desa. Lalu suatu hari, seorang turis tiba dan mulai pergi untuk jalan-jalan harian ke tepi sungai. Setelah beberapa hari menonton nelayan tunggal, ia akhirnya berbicara kepadanya.
"Maaf, tapi aku sudah abserving rutin biasa Anda selama beberapa hari. Anda selalu kateter tepat tiga ikan dan kemudian pergi."
"Dan kenapa harus saya ingin menunggu di sini setelah itu?
"" Untuk ikan lebih banyak untuk mengambil umpan.
"Tapi saya hanya perlu tiga ikan. Hanya ada tiga dari kita di rumah.