What a splendid performance you did

What a splendid performance you did, Mr. Xiumin." Mr. Lu praises, tone heavy with sarcasm, lifting his glass of vodca to him so he will do the same to the served vodca in front of him.

Minseok lifts one of his brows in amusement. Vodca. What a strong drink. Not something you usually serves to someone who comes just for taking his payment. But it's Lu Han, the man who ruthlessly asked him to kill his CEO so he would become one. He wonders if Lu Han wants to get him drunk. Too bad. He is a heavy drinker. He holds his liquor too well. He smirks as he takes his glass. Whatever Lu Han's purpose of giving him strong alcohol, he will turn around the table.

"I take that as a compliment." He lifts his own glass before both of them drink down the alcohol in oneshot. He can see the evil glint Lu Han sends to him. So he does have a plan. Too bad Minseok won't fall for it.

"A strong drinker, aren't you?" Lu Han's smile is creepy and full of dark promise. Minseok always thinks the people who hired him are fucked up human being. Lu Han, as beautiful as he looks, is definitely not an exception. Minseok never trusts his hire at all.

Minseok smiles back at him while serves both of them another round of vodca. If he wants to get him drunk for whatever purpose, he might as well makes him lose on his own game.

"I already put your payment in that suitcase. You can take it as you leave." Mr. Lu puts his hands on the table and leans his head on the joined hands, ignoring his glass full of vodca. Minseok sees the suitcase in the drawer in the study area of the wide room. He can just take it and leave but it seems Lu Han has another offer.

"You want something else, I assume." Minseok supplies. Lu Han smirks even creepier.

"Such a clever man. Yes. I want to hire you as my shadow bodyguard. Who knows if there's any other sick man out there who wants the new CEO die."

Minseok holds the urge to roll his eyes too obviously. So he knew how mad he is for wanting someone to die and is quite aware that he can be in any danger.

"I'm sorry, Mr. Lu, I'm not interested." He wants to say it with a little more sass but ends up saying it almost weakly. He doesn't know why but the room starts to feel hot.

"I will give you a good payment, of course. Think of it as a nice constant income. Isn't it nice?"

Minseok is going to say about how he just takes mission which interests him and he isn't interested in babysitting some sick princess, but can't. He just realizes that it's not the room that gets hot, but his body. What's wrong with him?

As he takes his silence, Lu Han ignores him by saying more nonsense about why he must take his offer and the financial advantage he will definitely get and praises about his skills and whatever. Minseok can't really listen. His body feels weird. He can't concentrate.

Is he drunk? No way. Just a glass of vodca can't make him drunk. And he knows he is not drunk. He just feels hot all over his body. He can feel his face blush because of the hotness. And he can't ignore that his tight pants start to get even tighter. Is he drugged?

He focuses his eyes to Lu Han, already stops talking and stands RIGHT NEXT TO HIM. That evil smile blooms in his creepy face.

Shit!

"You-

Lu Han grabs his hair roughly, forcing him to turns up to him. Minseok looks at him in horror.

"Feeling hot, Mr. Xiumin? You looks very cute with face red like this, you know."

Widening his eyes in shock, Minseok tries to jerk away from Lu Han's hand but fails. Lu Han is surprisingly stronger than him.

No.

He feels so weak. He can't use his strength at all.

Lu Han grabs him in place. The pull in his hair that is created because he tried to get away earlier pains him. But instead of hiss of pain, he involuntarily, for his own horror, whimpers an embarrassing moan. Lu Han smiles wider.

"It excites you, isn't it?" He says hauntly.

"Get away, fucker!" Minseok spats but Lu Han never backs off. His creepy smile is still plastered in his face.

"How do you know I'll be a fucker who fucks you?" Minseok's eyes widen in so much horror.

"No! Let me go!" He struggles to get released from the other man's tight grip in his hair. But his struggles are futile. The man doesn't budge and it just seems to entertain him more.

"What's the hurry? Your body is being so honest here." Lu Han grabs his hardening dick harshly with his other hand. And it's so sudden that Minseok isn't prepared to hold back a moan.

"Aaah! S-stop!"

Lu Han, of course doesn't stop. He pulls him to stand then drags him towards his bed then he throws him to the mattress. Minseok falls into the soft cotton with a manly squeak. Before he can proceed what happens, Lu Han already traps his hands above his head with one hand. His taller body looms over his smaller one. Eyes looking at him as if he is his prey, the same look he gave him the first time they met.

"I can't believe I can get you this easily, wild kitten. The drug surely works nice, don't you think?"

"Fuck you!" Minseok curses in anger.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Apa indah kinerja Anda lakukan, Mr. Xiumin. "Lu memuji, nada berat dengan sarkasme, mengangkat gelasnya dari Vodca kepadanya sehingga ia akan melakukan hal yang sama ke Vodca disajikan di depannya. Minseok mengangkat salah satu alisnya geli. Vodca. Apa minuman keras. Bukan sesuatu yang Anda biasanya berfungsi untuk seseorang yang datang hanya untuk mengambil pembayaran nya. Tapi itu Lu Han, orang yang kejam memintanya untuk membunuh CEO sehingga ia akan menjadi salah satu. Dia bertanya apakah Lu Han ingin mendapatkan dia mabuk. Sayang sekali. Dia adalah peminum berat. Dia memegang minuman keras terlalu baik. Dia menyeringai saat ia mengambil gelasnya. Tujuan Apapun Lu Han dari memberinya alkohol yang kuat, ia akan berbalik meja. "Aku menganggap itu sebagai pujian. "Dia mengangkat gelasnya sendiri sebelum keduanya minum menuruni alkohol dalam oneshot. Dia bisa melihat kilatan jahat Lu Han mengirimkan kepadanya. Jadi dia tidak memiliki rencana. Sayang sekali Minseok tidak akan jatuh untuk itu. "Seorang peminum yang kuat, bukan?" senyum Lu Han adalah menyeramkan dan penuh janji gelap. Minseok selalu berpikir orang-orang yang menyewanya yang kacau manusia. Lu Han, seindah dia terlihat, jelas bukan pengecualian. Minseok tidak pernah mempercayai upahnya sama sekali. Minseok tersenyum ke arahnya sambil menyajikan keduanya putaran Vodca. Jika dia ingin mendapatkan dia mabuk untuk tujuan apa pun, ia mungkin juga membuatnya kehilangan pada permainan sendiri. "Aku sudah menempatkan pembayaran dalam koper itu. Anda dapat mengambil sebagai Anda pergi." Lu meletakkan tangannya di atas meja dan bersandar kepalanya di tangan bergabung, mengabaikan gelasnya penuh Vodca. Minseok melihat koper di laci di daerah penelitian ruang yang luas. Dia hanya bisa mengambilnya dan meninggalkan tetapi tampaknya Lu Han memiliki tawaran lain. "Anda ingin sesuatu yang lain, saya asumsikan." Persediaan Minseok. Lu Han nyengir bahkan creepier. "Seperti orang yang pintar. Ya. Aku ingin mempekerjakan Anda sebagai bayangan pengawal saya. Siapa tahu kalau ada orang sakit lain di luar sana yang ingin CEO baru mati." Minseok memegang dorongan untuk memutar matanya terlalu jelas. Jadi dia tahu bagaimana gila dia untuk ingin seseorang mati dan cukup sadar bahwa dia bisa berada dalam bahaya apapun. "Maaf, Pak Lu, aku tidak tertarik." Dia ingin mengatakan itu dengan merendahkannya sedikit lebih tetapi akhirnya mengatakan hampir lemah. Dia tidak tahu mengapa tapi ruangan mulai merasa panas. "Saya akan memberikan pembayaran yang baik, tentu saja. Anggap saja sebagai pendapatan konstan bagus. Bukankah itu bagus?" Minseok akan mengatakan tentang bagaimana ia hanya membutuhkan misi yang minat dia dan dia tidak tertarik menjaga anak beberapa putri sakit, tapi tidak bisa. Dia hanya menyadari bahwa itu bukan ruangan yang menjadi panas, namun tubuhnya. Apa yang salah dengan dia? Saat ia mengambil diam, Lu Han mengabaikan dirinya dengan mengatakan lebih omong kosong tentang mengapa ia harus mengambil tawaran dan keuntungan finansial ia pasti akan mendapatkan pujian dan tentang keterampilan dan apa pun. Minseok tidak bisa benar-benar mendengarkan. Tubuhnya terasa aneh. Dia tidak bisa berkonsentrasi. Apakah ia mabuk? Tidak mungkin. Hanya segelas Vodca tidak bisa membuatnya mabuk. Dan dia tahu dia tidak mabuk. Dia hanya merasa panas di seluruh tubuhnya. Dia bisa merasakan wajahnya memerah karena panasnya itu. Dan dia tidak bisa mengabaikan bahwa celana ketat mulai mendapatkan lebih erat. Apakah dia dibius? Dia memfokuskan matanya ke Lu Han, sudah berhenti berbicara dan berdiri tepat di sampingnya. Yang mekar senyum jahat di wajahnya menyeramkan. Sial! "Kau- Lu Han meraih rambutnya kasar, memaksa dia untuk berubah ke arahnya. Minseok menatapnya ngeri." Merasa panas, Mr. Xiumin? Anda terlihat sangat lucu dengan wajah merah seperti ini, kau tahu. "Pelebaran matanya kaget, Minseok mencoba untuk melepaskan diri dari tangan Lu Han, tapi gagal. Lu Han mengejutkan kuat dari dia. Nomor Dia merasa begitu lemah. Dia bisa ' t menggunakan kekuatannya sama sekali. Lu Han mengambil dia di tempat. Tarikan di rambutnya yang dibuat karena ia mencoba untuk melarikan diri sebelumnya sakit dia. Tapi bukannya desis sakit, ia tanpa sadar, untuk horor sendiri, merintih memalukan mengerang. Lu Han tersenyum lebar. "Ini menggairahkan Anda, bukan?" Dia mengatakan hauntly. "Pergilah, keparat!" Minseok pertengkaran tapi Lu Han tidak pernah mundur. senyum menyeramkan Nya masih terpampang di wajahnya. "Bagaimana Anda tahu saya akan menjadi keparat yang mesum Anda? "mata Minseok melebar begitu banyak horor." Tidak! Biarkan aku pergi! "Dia berjuang untuk mendapatkan dibebaskan dari cengkeraman ketat pria lain di rambutnya. Tapi perjuangannya sia-sia. Pria itu tidak bergeming dan tampaknya hanya untuk menghibur dia lebih." Apa yang terburu-buru? Tubuh Anda menjadi begitu jujur ​​di sini. "Lu Han meraih nya pengerasan kontol keras dengan tangannya yang lain. Dan itu begitu tiba-tiba bahwa Minseok tidak siap untuk menahan erangan." Aaah! S-stop! "Lu Han, tentu saja tidak berhenti. Dia menarik dia untuk berdiri kemudian menyeret dia ke tempat tidurnya kemudian dia melempar dia untuk kasur. Minseok jatuh ke dalam katun lembut dengan derit jantan. Sebelum dia bisa melanjutkan apa yang terjadi, Lu Han sudah perangkap tangannya di atas kepalanya dengan satu tangan. Tubuhnya tinggi membayangi nya lebih kecil. Mata menatapnya seolah-olah dia adalah mangsanya, tampilan yang sama ia memberinya pertama kali mereka bertemu. "Aku bisa 't percaya saya bisa mendapatkan ini dengan mudah, liar kucing. Obat pasti bekerja bagus, bukan begitu? "" Persetan! "Minseok mengutuk marah.