levels of organizational conflictco

levels of organizational conflict

conflict can also be present in the form of intergroup conflict and interorganizational conflict.

intergroup considers aggregates of people within an organization as parties in the conflict. not surprisingly, intergroup conflict can become comp;icated when members of a single group hold varying views about the conflict. this suggests that intergroup conflict often involves both communication between groups in estabilishing a coherent position and communication between groups in negotiating differences

interorganizational conflict involves disputes between two or more organizations. the more interesting interorganizational conflicts, however, may be those among organizations that are working together, perhaps in joint operating agreements or community consortiums. for boundary spanners, interorganizational conflict is particularly stressful, because they are asked to understand the needs of both organizational insiders and the outsiders with whom the negotiation takes place

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

tingkat organisasi perjuangankonflik juga dapat hadir dalam bentuk adanya konflik antar kelompok dan interorganizational konflik.antarkelompok menganggap agregat orang dalam organisasi sebagai pihak dalam konflik. tidak mengherankan, adanya konflik dapat menjadi comp; icated ketika anggota grup tunggal memegang berbagai pandangan tentang konflik. Hal ini menunjukkan bahwa adanya konflik sering melibatkan baik komunikasi antara kelompok-kelompok di estabilishing posisi koheren dan komunikasi antara kelompok-kelompok dalam melakukan negosiasi perbedaaninterorganizational konflik melibatkan sengketa antara dua atau lebih organisasi. interorganizational konflik lebih menarik, namun, mungkin mereka antara organisasi yang bekerja bersama-sama, mungkin dalam Perjanjian operasi bersama atau konsorsium komunitas. untuk batas kunci pas, interorganizational konflik terutama stres, karena mereka diminta untuk memahami kebutuhan orang dalam organisasi dan orang luar dengan negosiasi terjadi

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

tingkat konflik organisasi

konflik bisa juga hadir dalam bentuk konflik antarkelompok dan konflik antarorganisasi.

antarkelompok menganggap agregat dari orang-orang dalam suatu organisasi sebagai pihak dalam konflik. tidak mengherankan, konflik antarkelompok bisa menjadi comp; icated ketika anggota dari kelompok tunggal memegang berbagai pandangan tentang konflik. ini menunjukkan bahwa konflik antarkelompok sering melibatkan kedua komunikasi antara kelompok-kelompok di estabilishing posisi yang koheren dan komunikasi antara kelompok-kelompok di perbedaan negosiasi

konflik antarorganisasi melibatkan sengketa antara dua atau lebih organisasi. konflik antarorganisasi lebih menarik, bagaimanapun, mungkin orang di antara organisasi yang bekerja bersama-sama, mungkin dalam perjanjian operasi bersama atau konsorsium masyarakat. untuk kunci pas batas, konflik antarorganisasi sangat stres, karena mereka diminta untuk memahami kebutuhan baik orang dalam organisasi dan pihak luar dengan siapa negosiasi berlangsung