Job Satisfaction in a Higher Educat

Job Satisfaction in a Higher Education Context

In a higher education context, faculty job satisfaction has been the primary focus of research (Austin and Gamson, 1983). Hagedorn (1994) tested a causal model among faculty at different stages of career development and found that satisfaction with salary, total work hours, and support of colleagues affected the level of stress. The level of stress, in turn, impacted satisfaction. Olsen, Maple, and Stage (1995) found a direct effect between faculty job satisfaction and the intrinsic variables of control over one’s career and satisfaction of academic work.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kepuasan kerja dalam konteks pendidikan tinggiDalam konteks pendidikan tinggi, Fakultas kepuasan kerja telah menjadi fokus utama dari penelitian (Austin dan Gamson, 1983). Hagedorn (1994) diuji model kausal antara Fakultas different tahap pengembangan karir dan menemukan bahwa kepuasan dengan gaji, jam kerja yang total, dan dukungan dari rekan-rekan affected tingkat stres. Tingkat stres, pada gilirannya, berdampak kepuasan. Olsen, Maple dan tahap (1995) ditemukan effect langsung antara kepuasan kerja fakultas dan intrinsik variabel kontrol atas satu karier dan kepuasan dari kerja akademis.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kepuasan Kerja dalam Tinggi Konteks Pendidikan

Dalam konteks pendidikan tinggi, kepuasan kerja fakultas telah menjadi fokus utama penelitian (Austin dan Gamson, 1983). Hagedorn (1994) menguji model kausal antara fakultas di di tahap ff erent pengembangan karir dan menemukan bahwa kepuasan gaji, jam kerja total, dan dukungan dari rekan-rekan ff sebuah ected tingkat stres. Tingkat stres, pada gilirannya, berdampak kepuasan. Olsen, Maple, dan Tahap (1995) menemukan e langsung ff ect antara kepuasan kerja dosen dan variabel intrinsik kontrol atas karir seseorang dan kepuasan kerja akademik.