A nutrient claim on a package trigg

A nutrient claim on a package triggers the requirement for nutrient information, which otherwise is voluntary [6]. Hence all product which a claim of “low fat” or “fat-free” must present the nutrient content information.
As indicated above, nutrient content claims can indicate to the consumer that the product has a particular level of a nutrient, but they cannot relate that to any health issue; in other words, they cannot tell the consumer why they should care about this level of the nutrient. Consumer have to know why they would buy a product with “low fat” or “high fiber” on it.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Klaim gizi pada paket memicu kebutuhan nutrisi informasi, yang jika tidak bersifat sukarela [6]. Maka semua produk yang klaim "rendah lemak" atau "bebas lemak" harus menunjukkan konten informasi nutrisi.Sebagaimana ditunjukkan di atas, potensi hasil klaim dapat menunjukkan kepada konsumen bahwa produk memiliki tingkat tertentu dari nutrisi, tetapi mereka tidak berhubungan bahwa untuk masalah kesehatan; dengan kata lain, mereka tidak memberitahu konsumen mengapa mereka harus peduli tentang tingkat nutrisi. Konsumen harus tahu mengapa mereka akan membeli produk dengan "rendah lemak" atau "serat tinggi" di atasnya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sebuah klaim nutrisi pada paket memicu kebutuhan untuk informasi nutrisi, yang sebaliknya adalah sukarela [6]. Oleh karena itu semua produk yang klaim dari "rendah lemak" atau "bebas lemak" harus menyajikan informasi kandungan gizi.
Sebagaimana ditunjukkan di atas, klaim kandungan nutrisi dapat menunjukkan kepada konsumen bahwa produk tersebut memiliki tingkat tertentu nutrisi, tetapi mereka tidak bisa berhubungan bahwa untuk setiap masalah kesehatan; dengan kata lain, mereka tidak bisa mengatakan konsumen mengapa mereka harus peduli tentang tingkat gizi. Konsumen harus tahu mengapa mereka akan membeli produk dengan "rendah lemak" atau "serat tinggi" di atasnya.