Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
PENDAHULUANHal ini masuk akal untuk mengasumsikan bahwa orang kreatif, tapitingkat kreativitas yang berbeda (Solso, 1995). Inifakta ditunjukkan oleh seseorang yang menciptakan teknologi ataupengetahuan di pembuangan orang lain menggunakannya. Inipengamatan menunjukkan adanya tingkat yang berbeda atauderajat kreativitas atau berpikir kreatif untuk berbedaorang-orang.Gagasan tentang tingkat siswa berpikir kreatif telahtelah diungkapkan oleh para ahli. De Bono (Barak danDoppelt, 2000) didefinisikan empat tingkat pencapaianpengembangan keterampilan berpikir kreatif. Ini adalahkesadaran akan berpikir, pengamatan berpikir, berpikirstrategi, dan refleksi pada berpikir. Tingkat ini jugaUmum dan tidak mudah diakui pada matematikaperspektif. Gotoh (2004) menggambarkan tiga tahapperkembangan pemikiran matematis dalam pemecahan masalah.Mereka adalah aktivitas (informal) empiris (Tahap 1),algoritma aktivitas (formal) (Tahap 2), dankonstruktif (kreatif) kegiatan (Tahap 3). Dalam istilah yang serupa,Ervynck (darilinda, 2005) disajikan tiga tahap matematika kreativitas yaitu: Pendahuluan teknistahap kegiatan algoritmik (tahap 0), (Tahap 2), dankreatif (konseptual, konstruktif) kegiatan (Tahap 3). Thetahap awal teknis yang terdiri dari beberapa jenisteknis atau praktis penerapan aturan matematikadan prosedur, tanpa kesadaran tentang teoridasar dari pengguna. Aktivitas algoritmik terdiriprimarily of performing mathematical techniques, such asexplicitly applying an algorithm repeatedly. Creativeactivity consists of non-algorithmic decision making.Krulik and Rudnick (1999) also described the levels ofthinking as recall, basic, critical, and creative thinking.Recall includes those skills that are almost automatic orreflexive. Basic includes the understanding andrecognition of mathematical concepts like addition,subtraction, etc, as well as their application in problems.Critical thinking is thinking that examines, relates, andevaluates all aspects of a situation or problem. Creativethinking is thinking that is original and reflective and thatproduces a complex product. Those levels are also not easily predictable or identified in the learning process.The perspective on mathematics creative thinkingrefers to a combination of logical and divergent thinkingwhich is based on intuition but has a conscious aim, aspointed out by Pehkonen (1997). Divergent thinking isfocused on flexibility, fluency, and novelty (Krutetskii,1976; Haylock, 1997; Silver, 1997) in mathematicalproblem solving and problem posing.Silver (1997) pointed out an indicator to identifystudents’ creative thinking (fluency, flexibility, andnovelty) by using problem solving and problem posing.Three components respectively assessed different partsand were independent of each other. Students havevarious backgrounds and different abilities. They possessdifferent potentials in thinking pattern, imagination,fantasy and performance. Therefore, students havedifferent levels of creative thinking. A student may eitherachieve three components, two components, or only onecomponent.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..