View of Human NatureThe Freudian vi

View of Human Nature
The Freudian view of human nature is basically deterministic. According to
Freud, our behavior is determined by irrational forces, unconscious motivations,
and biological and instinctual drives as these evolve through key psychosexual
stages in the fi rst 6 years of life.
Instincts are central to the Freudian approach. Although he originally used
the term libido to refer to sexual energy, he later broadened it to include the
energy of all the life instincts. These instincts serve the purpose of the survival
of the individual and the human race; they are oriented toward growth,
development, and creativity. Libido, then, should be understood as a source of
motivation that encompasses sexual energy but goes beyond it. Freud includes
all pleasurable acts in his concept of the life instincts; he sees the goal of much
of life as gaining pleasure and avoiding pain.
Freud also postulates death instincts, which account for the aggressive
drive. At times, people manifest through their behavior an unconscious wish to
die or to hurt themselves or others. Managing this aggressive drive is a major
challenge to the human race. In Freud’s view, both sexual and aggressive drives
are powerful determinants of why people act as they do

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Lihat sifat manusiaPandangan Freudian sifat manusia pada dasarnya deterministik. MenurutFreud, perilaku kita ditentukan oleh kekuatan-kekuatan irasional, motivasi bawah sadar,dan biologis dan insting drive tersebut berkembang melalui kunci psychosexualtahap fi rst 6 tahun kehidupan.Naluri pusat untuk pendekatan Freudian. Meskipun ia awalnya digunakanlibido istilah merujuk kepada energi seksual, ia kemudian diperluas hingga mencakupenergi dari semua kehidupan naluri. Naluri ini melayani tujuan kelangsungan hidupindividu dan umat manusia; mereka berorientasi pada pertumbuhan,pengembangan dan kreativitas. Libido, kemudian, harus dipahami sebagai sumbermotivasi yang meliputi energi seksual tetapi melampaui itu. Freud termasukSemua tindakan yang menyenangkan dalam konsep naluri hidup; Dia melihat tujuan banyakhidup sebagai mendapatkan kesenangan dan menghindari rasa sakit.Freud juga mendalilkan kematian naluri, yang menyumbang yang agresifberkendara. Pada kali, orang-orang nyata melalui perilaku mereka keinginan bawah sadar untukmati atau melukai diri sendiri atau orang lain. Mengelola drive agresif ini adalah besartantangan kepada umat manusia. Dalam pandangan Freud, drive seksual dan agresifadalah faktor penentu kuat mengapa orang bertindak seperti yang mereka lakukan

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

View of Human Nature
The Freudian lihat dari sifat manusia pada dasarnya deterministik. Menurut
Freud, perilaku kita ditentukan oleh kekuatan-kekuatan irasional, motivasi yang tidak disadari,
dan drive biologis dan insting seperti ini berkembang melalui psikoseksual kunci
tahapan dalam pertama 6 tahun kehidupan.
Naluri adalah pusat untuk pendekatan Freudian. Meskipun ia awalnya digunakan
libido istilah untuk merujuk kepada energi seksual, ia kemudian diperluas untuk mencakup
energi dari semua naluri kehidupan. Naluri ini dapat digunakan sebagai kelangsungan hidup
individu dan umat manusia; mereka berorientasi pada pertumbuhan,
pengembangan, dan kreativitas. Libido, maka, harus dipahami sebagai sumber
motivasi yang meliputi energi seksual tetapi melampaui itu. Freud mencakup
semua tindakan yang menyenangkan dalam konsep tentang naluri kehidupan; ia melihat tujuan banyak
hidup sebagai mendapatkan kesenangan dan menghindari rasa sakit.
Freud juga mendalilkan insting kematian, yang menjelaskan agresif
drive. Kadang-kadang, orang mewujudkan sebuah keinginan tak sadar untuk melalui perilaku mereka
mati atau melukai diri sendiri atau orang lain. Mengelola berkendara agresif ini adalah utama
tantangan bagi umat manusia. Dalam pandangan Freud, kedua drive seksual dan agresif
merupakan penentu kuat mengapa orang bertindak seperti yang mereka lakukan