Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
menutup mata. Aku sudah siap untuk menerima semua hal buruk yang akan terjadi. Bahkan bibir Tiffany terasa sangat kaku. Aku hanya ingin menyampaikan semua yang aku merasa kepadanya. Aku tidak peduli tentang status nya lagi. Perlahan-lahan aku pindah bibirku. Saya berharap bahwa Tiffany bisa lebih tenang dan mencium saya kembali. Tapi tidak saya merasakan rasa asin. Aku membuka mata saya dan melepaskan ciuman saya.Aku mengejutkan ketika aku melihat Tiffany menangis. Aku merasa sangat bersalah. Aku merasa tidak berbeda dengan orang itu. Aku seperti seorang pecundang."M-mianhe..." Aku berkata dengan tenang. Tapi Tiffany benar-benar menangis keras.Saya tidak bisa melakukan apapun selain tenang turun nya. Aku memeluknya. Segera aku merasa kemeja basah dengan air matanya. Saya pikir saya juga ingin menangis. Saya telah menghancurkan segalanya."Uljima... Uljima... Maaf... Aku tidak berarti untuk melakukan semua itu." Aku terus tenang turun nya. Aku melepaskan tangan saya dan membuat air mata kaki dengan ibu jari."Tae..." Tiffany terus menangis ketika kadang-kadang memanggil namaku.Tetapi mata saya suka pergi keluar ketika Tiffany tiba-tiba menciumku di bibir. Saya berkedip mata saya berkali-kali untuk memahami semua ini. Tapi perlahan-lahan tubuh saya lemas dan saya mulai mencium kembali.Aku memejamkan mata dan mencoba mengingat semua sensasi ini. Aku benar-benar tidak ingin segera mengakhiri ini. Aku tidak peduli tentang udara yang saya perlu lagi. Saya hanya ingin untuk tetap berciuman Tiffany tanpa henti."Fany-ah..." Aku memanggilnya. Tiffany akhirnya merilis ciuman. Aku membawa ibu jari untuk menghapus bibirnya menawan. Aku sebenarnya sudah membius pesona nya."Tae..."I smiled and I pecked her lips."I saw you at the club." said Tiffany while wiping tears from her eyes.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..