DiscussionA large proportion of the

Discussion
A large proportion of the kangaroos from the
aluminum smelter at Portland had dental and skeletal
lesions, including the formation of severe and multiple
smooth exostoses. The dental lesions observed were
consistent with what has been described for dental
fluorosis in other species, including rodents (Boulton
et al., 1994b, 1997), deer (Vikøren and Stuve, 1996;
Kierdorf and Kierdorf, 2000) and cattle (Shupe
et al., 1963). Lesions were most obvious in molar 2
and subsequently erupting teeth, which suggests a
similar pattern to that seen in deer (Kierdorf and
Kierdorf, 2000). The most likely explanation for this
is that fluoride transfer through the placenta and,
probably more relevant in marsupials, milk, is relatively
low compared with environmental levels
(Kierdorf and Kierdorf, 2000; Mehedint¸u et al.,
2000; S¸ ener et al., 2007). This is further supported
by relatively low bone fluoride concentrations found
in pouch young at Portland Aluminium (Hufschmid
et al., 2011). However, more detailed work on the distribution
and presentation of dental fluorosis in marsupials
has been conducted since the completion of the
study presented here, and this is currently being prepared
for publication (Death et al., unpublished
data).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

DiskusiSebagian besar dari kanguru darialuminium smelter di Portland memiliki gigi dan tulanglesi, termasuk pembentukan parah dan beberapaexostoses halus. Itu lesi gigi diamatikonsisten dengan apa yang telah dijelaskan untuk gigifluorosis dalam spesies lainnya, termasuk tikus (Boultonet al., 1994b, 1997), rusa (Vikøren dan Stuve, 1996;Kierdorf dan Kierdorf, 2000) dan ternak (Shupeet al., 1963). Lesi yang paling jelas dalam molar 2dan kemudian meletus gigi, yang menunjukkanpola yang sama dengan yang terlihat di deer (Kierdorf danKierdorf, 2000). Penjelasan yang paling mungkin untuk iniadalah bahwa fluorida transfer melalui plasenta dan,mungkin lebih relevan di marsupial, susu, relatifrendah dibandingkan dengan tingkat lingkungan(Kierdorf dan Kierdorf, 2000; Mehedint¸u et al.,2000; S¸ ener et al., 2007). Hal ini didukungdengan tulang yang relatif rendah fluorida konsentrasi yang ditemukandalam kantong muda di Portland Aluminium (Hufschmidet al., 2011). Namun, lebih rinci bekerja pada distribusidan presentasi dari gigi fluorosis di marsupialtelah dilakukan sejak penyelesaianStudi disajikan di sini, dan ini juga sedang dipersiapkanuntuk publikasi (kematian et al., tidak diterbitkandata).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Diskusi
Sebagian besar kanguru dari
smelter aluminium di Portland memiliki gigi dan tulang
lesi, termasuk pembentukan parah dan beberapa
exostoses halus. Lesi gigi yang diamati adalah
konsisten dengan apa yang telah dijelaskan untuk gigi
fluorosis pada spesies lain, termasuk hewan pengerat (Boulton
et al, 1994b, 1997.), Rusa (Vikøren dan Stuve, 1996;
Kierdorf dan Kierdorf, 2000) dan ternak (Shupe
et al., 1963). Lesi yang paling jelas di molar 2
dan kemudian meletus gigi, yang menunjukkan
pola yang sama dengan yang terlihat pada rusa (Kierdorf dan
Kierdorf, 2000). Penjelasan yang paling mungkin untuk ini
adalah bahwa transfer fluoride melalui plasenta dan,
mungkin lebih relevan dalam marsupial, susu, relatif
rendah dibandingkan dengan tingkat lingkungan
(Kierdorf dan Kierdorf, 2000; Mehedint¸u et al,.
2000; s ener et al., 2007). Hal ini lebih didukung
oleh konsentrasi fluoride tulang relatif rendah ditemukan
di kantong muda di Portland Aluminium (Hufschmid
et al., 2011). Namun, pekerjaan yang lebih rinci tentang distribusi
dan penyajian fluorosis gigi di marsupial
telah dilakukan sejak selesainya
studi yang disajikan di sini, dan ini saat ini sedang dipersiapkan
untuk dipublikasikan (Death et al., Tidak dipublikasikan
data).