THE BANKER AND THE PAUPERonce upon

THE BANKER AND THE PAUPER
once upon a time there lived pauper and a banker.The firs was as poor as the second was rich. So it was inevitable that the rich man will be happiner than the pauper. But their natures were opposite, for the poor man was happy whereas the banker was not. the banker was annoyed of the fact that while he tossed and turned in his bet a night, the pauper slept peacefully and always awoke rested and full of energy
one day the banker could stand it no longer. He decided to find out why the pauper was a happy man in spite of his poverty. So he summoned him to his house and asked him his yearly income because be believed that happiness could only be measured in terms of wealth.
"Tell me how much you earn in one day,"insisted the rich man.
"I earn what i need. And even that would be too much were it not for all the sundays and holidays when I must close my shop."
The banker liked the pauper.He wished to thank him for coming to his house,so he presented the poor man with a bag of hundred gold coins

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

BANKIR DAN PENGEMISAlkisah, hiduplah pengemis dan bankir. Cemara adalah sebagai miskin seperti yang kedua adalah kaya. Jadi itu tak terelakkan bahwa orang kaya akan happiner daripada pengemis. Tapi mereka sifat berlawanan, untuk orang miskin adalah bahagia sedangkan bankir tidak. Bankir itu terganggu dari kenyataan bahwa sementara ia melemparkan dan berpaling taruhan setiap malam, pengemis tidur dengan damai dan selalu terbangun beristirahat dan penuh energi satu hari bankir bisa tahan lagi. Ia memutuskan untuk mencari tahu mengapa pengemis seorang pria bahagia terlepas dari jurang kemiskinan. Jadi dia memanggilnya ke rumahnya dan memintanya pendapatan tahunan karena dapat dipercaya bahwa kebahagiaan hanya dapat diukur dalam hal kekayaan."Tell me berapa banyak Anda peroleh dalam satu hari," bersikeras orang kaya. "Saya mendapatkan apa yang saya butuhkan. Dan bahkan yang akan terlalu banyak kalau bukan karena semua minggu dan hari libur ketika saya harus menutup toko saya." Bankir suka pengemis. Ia ingin berterima kasih padanya untuk datang ke rumahnya, sehingga dia harus mempresentasikan orang miskin dengan tas seratus koin emas

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

THE BANKIR DAN miskin
sekali waktu hiduplah miskin dan cemara banker.The miskin seperti yang kedua adalah kaya. Jadi hal itu tak terelakkan bahwa orang kaya akan happiner dari orang miskin. Tapi sifat mereka berlawanan, untuk orang miskin senang sedangkan bankir tidak. bankir merasa terganggu dari fakta bahwa sementara ia melemparkan dan berbalik taruhan malam, orang miskin tidur damai dan selalu terbangun beristirahat dan penuh energi
satu hari bankir tak tahan lagi. Dia memutuskan untuk mencari tahu mengapa orang miskin adalah orang yang senang terlepas dari kemiskinannya. Jadi dia dipanggil ke rumahnya dan memintanya pendapatan tahunan nya karena diyakini bahwa kebahagiaan hanya bisa diukur dalam hal kekayaan.
"Katakan betapa Anda peroleh dalam satu hari," desak orang kaya.
"Saya mendapatkan apa yang saya butuhkan . dan bahkan yang akan terlalu banyak kalau bukan untuk semua hari minggu dan hari libur ketika saya harus menutup toko saya. "
bankir menyukai pauper.He ingin berterima kasih padanya untuk datang ke rumahnya, sehingga ia mempresentasikan orang miskin dengan tas ratus koin emas