Since hochschild’s book, the notion

Since hochschild’s book, the notion of emotional labor has been further developed by scholars in a variety of disciplines, includinf sociology, management, and communication. Some of the research has involved case studies of workers in jobs involving emotional labor, including waitresses,flight attendants,workers in emergency call centers, and cruise ship employees. Other work has attempted to develop models of the emotional labor process that consider factors such as the antecedents of emotional labor, dimension of emotional labor,and consequences of emotional labor.
Several generalization can be forwarded about the body of work on emotional labor:

- most research considers frontline service workers in organizations that sanction (and pay for) emotion in the service of customers. Thus, emotional labor is seen as a way to increase the success and profits of the organization.

- most research considers emotion that is explicitly controlled through training and employee manuals.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sejak hochschild's buku, gagasan tentang tenaga kerja emosional telah dikembangkan lebih lanjut oleh sarjana dalam berbagai disiplin ilmu, includinf Sosiologi, manajemen, dan komunikasi. Beberapa penelitian telah melibatkan studi kasus pekerja dalam pekerjaan yang melibatkan tenaga-kerja emosional, termasuk pelayan, pramugari, pekerja di pusat-pusat panggilan darurat, dan pelayaran kapal karyawan. Pekerjaan lain telah berusaha untuk mengembangkan model proses persalinan emosional yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti pendahulunya tenaga kerja emosional, dimensi tenaga kerja emosional, dan konsekuensi emosional kerja.Beberapa generalisasi dapat diteruskan tentang tubuh bekerja pada tenaga kerja emosional:-Kebanyakan penelitian menganggap pekerja garis depan dalam organisasi yang sanksi (dan membayar) emosi dalam layanan pelanggan. Dengan demikian, tenaga kerja emosional dipandang sebagai cara untuk meningkatkan keberhasilan dan keuntungan dari organisasi.-Kebanyakan penelitian menganggap emosi yang secara eksplisit dikendalikan melalui manual pelatihan dan karyawan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Karena buku Hochschild itu, gagasan kerja emosional telah dikembangkan lebih lanjut oleh para sarjana dalam berbagai disiplin ilmu, includinf sosiologi, manajemen, dan komunikasi. Beberapa penelitian telah melibatkan studi kasus pekerja dalam pekerjaan yang melibatkan tenaga kerja emosional, termasuk pelayan, pramugari, pekerja di pusat-pusat panggilan darurat, dan karyawan kapal pesiar. Pekerjaan lain telah berusaha untuk mengembangkan model proses kerja emosional yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti pendahulunya kerja emosional, dimensi tenaga kerja emosional, dan konsekuensi kerja emosional.
Beberapa generalisasi dapat diteruskan tentang tubuh bekerja pada tenaga kerja emosional:

- Penelitian terbaru menganggap pekerja layanan garis depan dalam organisasi yang sanksi (dan membayar) emosi dalam pelayanan pelanggan. Dengan demikian, tenaga kerja emosional dipandang sebagai cara untuk meningkatkan keberhasilan dan keuntungan organisasi.

- Penelitian terbaru menganggap emosi yang secara eksplisit dikendalikan melalui manual pelatihan dan karyawan.