After skin disinfection, local anes

After skin disinfection, local anesthesia using 10–20 ml of 1–2% lidocaine hydrochloride is applied in the subcutaneous fat and down to the capsule of the parenchymal organs (e.g., the liver) or down to the periosteum of bones, using a small 22G needle that additionally marks the entry point and intended angle of the biopsy needle. After a small skin incision with a scalpel and CT rescanning with the local anesthesia needle in the skin entry point to confirm the correct position, the biopsy needle is inserted parallel to the local anesthesia needle. Thereafter, repeated CT scans covering a short range above and below the needle entry point (e.g., 3–5cm along the z-axis) are performed, and the angulation of the needle is adapted to interfering
anatomical structures if necessary. Theuse of multislice spiral CT with its inherent ability to simultaneously acquire several sections is beneficial for this purpose, as it omits the need for multiple scans above and below the needle entry point. The direction of the needle in relation to the lesion can be easily detected using the streak at the needle tip. Finally, the needle is inserted into the edge of the lesion for tissue sampling.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Setelah desinfeksi kulit, anestesi lokal menggunakan 10-20 ml 1-2% lidokain hidroklorida diterapkan dalam lemak subkutan dan turun ke kapsul organ parenkim (misalnya, hati) atau ke periosteum dari tulang, menggunakan kecil 22G jarum yang tambahan menandai titik masuk dan sudut yang diinginkan dari jarum biopsi. Setelah sayatan kulit kecil dengan pisau bedah dan CT rescanning dengan jarum anestesi lokal di titik masuk kulit untuk mengkonfirmasi posisi yang benar, jarum biopsi dimasukkan sejajar dengan jarum anestesi lokal. Setelah itu, CT scan berulang meliputi jarak pendek di atas dan di bawah titik masuk jarum (misalnya, 3-5cm sepanjang sumbu z) dilakukan, dan angulasi jarum disesuaikan dengan mengganggu
struktur anatomi jika diperlukan. Theuse dari multislice spiral CT dengan kemampuan yang terkandung di dalamnya untuk secara bersamaan mengakuisisi beberapa bagian yang bermanfaat untuk tujuan ini, karena menghilangkan kebutuhan untuk beberapa scan atas dan di bawah titik masuk jarum. Arah jarum dalam kaitannya dengan lesi dapat dengan mudah dideteksi dengan menggunakan beruntun di ujung jarum. Akhirnya, jarum dimasukkan ke tepi lesi untuk pengambilan sampel jaringan.