The most striking thing about The B

The most striking thing about The Beautiful and Damned is Fitzgerald’s ability to control the arc of character development so eloquently and systematically over the entire course of this

The Beautiful and Damned, F. Scott Fitzgerald.
beautiful novel. Arguably, it takes off where his first book, This Side of Paradise, leaves off and follows a young man, Anthony Patch, just out of Harvard into the World where he chooses to remain at leisure and ever so slowly deteriorates for lack of purpose. It is said to be the story of Fitzgerald himelf and his wife Zelda, but there are obvious discrepancies, Fitzgerald’s early literary and financial success being the most obvious.

The young couple marry and wait, rather heartlessly, for his rich granfather to die and leave his rightfull inheritance:

The justification of his manner of living there was first, of course, The Meaningless of Life. As aides and ministers, pages and squires, butlers and lackeys to this great Khan there were a thousand books glowing on his shelves, there was his apartment and all the money that was to be his when the old man up the river should choke on his last morality.

The young couple idle and travel aimlessly waiting and becoming bored with each other and themselves…

He shut the door and coming back into the room stood for a moment lost in thought with the tennis-ball still clasped in his hand. there was one of his lonlinesses coming, one of those times when he walked the streets or sat, aimless and depressed, biting a pencil at his desk. It was a self-absorption with no comfort, a demand for expression with no outlet, a sense of time rushing by, ceaselessly and wastefully – assuaged only by that conviction that there was nothing to waste, because all efforts and attainments were equally valueless.

Middle age comes too soon and they continue to wait. Anthony tries feebly at a few jobs, goaded by all who surround them, but he lacks any ambition or inner fortitude…

By the late twenties…routine comes down like twilight on a harsh landscape, softening it until it is tolerable. The complexity is too subtle, too varied; the values are changing utterly with each lesion of vitality; it has begun to appear that we can learn nothing from the past with which to face the future – so we cease to be impulsive, convincible men, interested in what is ethically true by fine margins, we substitute rules of conduct for ideas of integrity, we value safety above romance, we become, quite unconsciously, pragmatic.

The inevitable happens, a downward spiral of alcoholism, infidelity and financial ruin. The lassitude infects his beautiful wife who ages gracefully but surely and finally life has passed them both by…

For a moment, while conflicting warnings and desires prompted Anthony, it seemed one of those rare times when he would take a step promted from within. He hesitated. Then a wave of weariness broke against him. It was too late – everything was too late.

The moral is obvious, but applies to each generation to relearn however lost. Fitzgerald’s language sizzles in this historical document of the Jazz Age. Beautiful.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Yang paling mencolok tentang The Beautiful dan Damned adalah Fitzgerald's kemampuan untuk mengontrol busur pengembangan karakter begitu fasih dan sistematis atas seluruh kursus iniYang indah dan terkutuk, F. Scott Fitzgerald.novel yang indah. Diperdebatkan, landas tempat buku pertamanya, sisi surga ini, daun off dan mengikuti seorang pria muda, Anthony Patch, hanya keluar dari Harvard ke dunia mana dia memilih untuk tetap di waktu luang dan pernah begitu perlahan-lahan memburuk karena tidak ada tujuan. Itu menjadi cerita Fitzgerald himelf dan istrinya Zelda, tetapi ada perbedaan jelas, Fitzgerald's Sastra dan keuangan sukses awal menjadi yang paling jelas.Pasangan muda menikah dan menunggu, agak heartlessly, untuk granfather nya kaya untuk mati dan meninggalkan pusakanya rightfull: Pembenaran cara Nya tinggal di sana adalah pertama, tentu saja, The berarti of Life. Sebagai pembantu dan pelayan, halaman dan squires, pelayan dan antek ke Khan besar ini ada ribuan buku bersinar di rak-rak nya, ada apartemennya dan semua uang yang harus nya ketika orang tua Sungai harus tersedak pada tingkat moralitas dirinya terakhir.Pasangan muda idle dan perjalanan tanpa tujuan menunggu dan menjadi bosan dengan satu sama lain dan diri mereka sendiri... Dia menutup pintu dan datang kembali ke ruangan berdiri sejenak hilang dalam pikiran dengan bola tenis masih menggengam tangannya. ada salah satu lonlinesses nya datang, salah satu kali ketika ia berjalan-jalan atau duduk, tanpa tujuan dan depresi, menggigit pensil di mejanya. Itu gambaran dengan kenyamanan tidak, permintaan untuk ekspresi dengan tidak adanya outlet, rasa waktu terburu-buru oleh, tak henti-hentinya dan uang dengan tidak berguna-diredakan hanya dengan keyakinan bahwa itu tidak ada limbah, karena semua usaha dan pencapaian sama-sama bernilai.Usia menengah datang terlalu cepat dan mereka terus menunggu. Anthony feebly mencoba beberapa pekerjaan, dinistakan oleh semua orang yang mengelilingi mereka, tetapi ia tidak memiliki ambisi atau batin ketabahan... Oleh akhir dua puluhan... rutin turun seperti twilight pada lanskap yang keras, pelunakan sampai ditoleransi. Kompleksitas terlalu halus, juga beragam; nilai-nilai yang benar-benar berubah dengan setiap lesi vitalitas; telah mulai muncul bahwa kita bisa belajar apa-apa dari masa lalu yang menghadapi masa depan-jadi kami berhenti menjadi impulsif, convincible laki-laki, tertarik pada apa yang etis benar oleh perkiraan, kami menggantikan aturan perilaku untuk ide-ide integritas, kami menghargai keamanan di atas asmara, kita menjadi, cukup sadar, pragmatis.Yang tidak terduga terjadi, sebuah spiral ke bawah alkoholisme, ketidaksetiaan dan kehancuran finansial. Kelelahan menginfeksi istrinya indah yang usia anggun tapi pasti dan akhirnya hidup melewati mereka berdua... Untuk beberapa saat, sementara bertentangan peringatan dan keinginan diminta Anthony, tampaknya salah satu peristiwa yang jarang Kapan ia akan mengambil langkah promted dari dalam. Dia ragu-ragu. Lalu gelombang keletihan pecah terhadapnya. Terlambat-semuanya sudah terlambat.Moral jelas, tetapi berlaku untuk setiap generasi untuk mempelajari kembali Namun hilang. Fitzgerald's bahasa sizzles di dokumen ini sejarah era Jazz. Cantik.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Hal yang paling mencolok tentang The Beautiful dan Damned adalah kemampuan Fitzgerald untuk mengontrol busur pengembangan karakter begitu fasih dan sistematis selama seluruh kursus ini The Beautiful dan Damned, F. Scott Fitzgerald. Novel yang indah. Diperdebatkan, lepas landas di mana buku pertamanya, ini Side of Paradise, daun off dan mengikuti seorang pria muda, Anthony patch, hanya keluar dari Harvard ke Dunia di mana ia memilih untuk tetap di waktu luang dan sangat perlahan memburuk karena kurangnya tujuan. Hal ini dikatakan kisah Fitzgerald himelf dan istrinya Zelda, tetapi ada perbedaan yang jelas, awal kesuksesan sastra dan keuangan Fitzgerald yang paling jelas. Pasangan muda menikah dan menunggu, bukan tanpa perasaan, untuk Granfather kaya mati dan meninggalkan warisan rightfull nya: Pembenaran dari sikapnya hidup ada pertama, tentu saja, The Arti Kehidupan. Sebagai pembantu dan menteri, halaman dan pengawal, kepala pelayan dan antek-antek ke Khan besar ini ada seribu buku bersinar di rak-nya, ada apartemennya dan semua uang yang menjadi ketika itu orang tua sampai sungai harus tersedak nya moralitas lalu. Pasangan muda menganggur dan perjalanan tanpa tujuan menunggu dan menjadi bosan dengan satu sama lain dan diri mereka sendiri ... Dia menutup pintu dan kembali ke ruangan berdiri sejenak melamun dengan tenis-bola masih tergenggam di tangannya. ada satu dari lonlinesses kedatangan-Nya, salah satu dari saat-saat ketika ia berjalan-jalan atau duduk, tanpa tujuan dan tertekan, menggigit pensil di mejanya. Itu adalah penyerapan diri dengan tidak ada kenyamanan, permintaan untuk ekspresi dengan outlet, rasa waktu bergegas oleh, tak henti-hentinya dan sia-sia - diredakan hanya dengan itu keyakinan bahwa tidak ada yang sia-sia, karena semua usaha dan pencapaian yang sama-sama berharga. usia pertengahan datang terlalu cepat dan mereka terus menunggu. Anthony mencoba lemah di beberapa pekerjaan, terpancing oleh semua orang yang mengelilingi mereka, tapi ia tidak memiliki ambisi atau ketabahan batin ... Pada akhir dua puluhan ... rutin turun seperti senja pada lanskap yang keras, pelunakan itu sampai ditoleransi. Kompleksitas terlalu halus, terlalu bervariasi; nilai-nilai yang berubah sama sekali dengan masing-masing lesi vitalitas; itu sudah mulai muncul bahwa kita bisa belajar apa-apa dari masa lalu yang dapat digunakan untuk menghadapi masa depan - jadi kami berhenti menjadi impulsif, pria convincible, tertarik pada apa yang secara etis benar dengan margin baik, kami mengganti aturan perilaku untuk ide-ide integritas, kami menghargai keselamatan di atas asmara, kita menjadi, cukup sadar, pragmatis. The terelakkan terjadi, spiral alkoholisme, perselingkuhan dan kehancuran finansial. Kelesuan menginfeksi istrinya yang cantik yang usia anggun tapi pasti dan akhirnya hidup telah berlalu mereka berdua oleh ... Untuk sesaat, sementara peringatan dan keinginan yang bertentangan diminta Anthony, sepertinya salah satu dari mereka kali langka ketika ia akan mengambil langkah promted dari dalam. Dia ragu-ragu. Kemudian gelombang kelelahan pecah terhadap dirinya. Sudah terlambat - semuanya sudah terlambat. Moral yang sudah jelas, tetapi berlaku untuk setiap generasi untuk mempelajari kembali namun kehilangan. Bahasa Fitzgerald sizzles dalam dokumen sejarah ini dari Jazz Age. Indah.