The burden of petty corruption fall

The burden of petty corruption falls disproportionately on poor people …For those without money and connections, petty corruption in public health or police services can have debilitating consequences. Corruption affects the lives of poor people through many other channels as well. It biases government spending away from socially valuable goods, such as education. It diverts public resources from infrastructure investments that could benefit poor people, such as health clinics, and tends to increase public spending on capital-intensive investments that offer more opportunities for kickbacks, such as defense contracts. It lowers the quality of infrastructure, since kickbacks are more lucrative on equipment purchases. Corruption also undermines public service delivery (World Bank, 2001: 201).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Beban kecil korupsi jatuh secara tidak proporsional pada orang miskin... Bagi mereka yang tanpa uang dan koneksi, petty korupsi dalam kesehatan masyarakat atau layanan polisi dapat melemahkan konsekuensi. Korupsi mempengaruhi kehidupan orang-orang miskin melalui banyak saluran lain juga. Itu bias pengeluaran dari barang-barang sosial berharga, seperti pendidikan pemerintah. Ini mengalihkan sumber-sumber umum dari investasi infrastruktur yang bisa menguntungkan orang miskin, seperti klinik kesehatan, dan cenderung meningkat umum pengeluaran untuk investasi padat modal yang menawarkan lebih banyak kesempatan untuk suap, seperti pertahanan kontrak. Itu menurunkan kualitas infrastruktur, karena suap lebih menguntungkan pembelian peralatan. Korupsi juga melemahkan penyampaian layanan masyarakat (Bank Dunia, 2001:201).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Beban korupsi kecil jatuh secara tidak proporsional pada orang-orang miskin ... Bagi mereka tanpa uang dan koneksi, korupsi kecil-kecilan di pelayanan kesehatan atau polisi masyarakat dapat memiliki konsekuensi melemahkan. Korupsi mempengaruhi kehidupan orang-orang miskin melalui berbagai saluran lain juga. Ini bias belanja pemerintah jauh dari barang berharga sosial, seperti pendidikan. Ini mengalihkan sumber daya publik dari investasi infrastruktur yang bisa menguntungkan orang miskin, seperti klinik kesehatan, dan cenderung meningkatkan belanja publik pada investasi padat modal yang menawarkan lebih banyak kesempatan untuk suap, seperti kontrak pertahanan. Ini menurunkan kualitas infrastruktur, karena suap lebih menguntungkan pada pembelian peralatan. Korupsi juga merusak pelayanan publik (Bank Dunia, 2001: 201).