10. As the first that is touched at

10. As the first that is touched at is described Japan, the kutis (cloister halls). There are candis (monuments), decayed, fallen over. East then: Tebu, Pandawan, Daluwang, Babala, also Kanci, not far away. On the other hand then: that kuti Ratna-Pangkaja, also: Kuti Haji, Kuti Pangkaja, in succession, Panjrak Mandala, on the other hand Pongging, Jingan, Kuwu Hanar, in the neighbourhood of the road.
11. Having arrived at the dharma (religious domain) of Pancashara, next coming in Kapulungan, He sojourned there. Then there was a tour of the rakawi (honoured poet); proceeding, he sojourned in Waru, in Hering, in Tira, not far away. Angsha (dependency) was their legal relation to the Lord of the kuti (hall) of Surayasha, firmly consolidated in the Register. But then it was said that they were borrowed, they did not yet return (to the rightful owner). So heput up with it, extremely affected, musing.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

10. sebagai yang pertama yang menyentuh di digambarkan Jepang, kutis (biara aula). Ada Candis Cayne (Monumen), membusuk, jatuh di atas. Timur kemudian: Tebu, Pandawan, Daluwang, Babala, juga Kanci, tidak jauh. Di sisi lain kemudian: bahwa kuti Ratna-Pangkaja, juga: Kuti Haji, Kuti Pangkaja, berturut-turut, Panjrak Mandala, di sisi lain tangan Pongging, Jingan, Kuwu Hanar, di kawasan jalan.11. setelah tiba di dharma (agama domain) Pancashara, berikutnya datang Kapulungan, ia sojourned di sana. Lalu ada tur rakawi (dihormati penyair); melanjutkan, ia sojourned di Waru, di Hering, di Tira, tidak jauh. Angsha (ketergantungan) adalah hubungan mereka hukum Tuhan dari kuti (hall) dari Surayasha, tegas konsolidasi dalam Register. Tapi kemudian dikatakan bahwa mereka yang dipinjam, mereka tidak belum kembali (ke pemilik yang sah). Begitu heput up dengan itu, sangat terpengaruh, renungan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

10. Sebagai yang pertama yang menyentuh pada dijelaskan Jepang, kuti (ruang kaki lima). Ada candis (monumen), membusuk, jatuh lebih. East kemudian: Tebu, Pandawan, Daluwang, Babala, juga Kanci, tidak jauh. Di sisi lain kemudian: bahwa Kuti Ratna-Pangkaja, juga: Kuti Haji, Kuti Pangkaja, berturut-turut, Panjrak Mandala, di sisi lain Pongging, Jingan, Kuwu Hanar, di lingkungan jalan.
11. Setelah tiba di dharma (domain agama) dari Pancashara, berikutnya datang di Kapulungan, Ia tinggal sebagai orang asing di sana. Kemudian ada tur rakawi (dihormati penyair); melanjutkan, ia diam di Waru, di Hering, di Tira, tidak jauh. Angsha (ketergantungan) adalah hubungan hukum mereka kepada Tuhan dari kuti (hall) dari Surayasha, tegas konsolidasi dalam Daftar. Tapi kemudian dikatakan bahwa mereka meminjam, mereka belum kembali (ke pemiliknya yang sah). Jadi heput dengan itu, sangat terpengaruh, merenung.