Pada 1980-an Norwegia dan negara-negara utara lainnya dengan sumber daya berlimpah tawar dan air laut mengalami ledakan pertanian salmon. Sebelumnya salmon adalah kelezatan hanya beberapa hak istimewa bisa menikmati. Dengan munculnya budidaya ikan, ikan lezat ini yang juga kaya akan lemak jantung-sehat menjadi tersedia di seluruh dunia dengan harga lebih terjangkau.
"Itu adalah waktu yang menggembirakan, tapi kita juga mulai mengalami beberapa masalah serius," kata Alf-Goran Knutsen , General Manager di sebuah perusahaan budidaya ikan yang dikelola keluarga yang mulai beroperasi pada tahun 1976.
masalah utama adalah bahwa ribuan salmon ternak dipengaruhi oleh furunkulosis, penyakit ikan bakteri yang juga hadir dalam salmon liar. "Tidak ada vaksin yang bekerja dengan baik melawan furunkulosis, dan kebijaksanaan konvensional pada saat itu adalah bahwa akan sangat sulit untuk menghasilkan satu yang efektif," kenang konsultan dan dokter hewan Dr Paul Midtlyng, yang adalah seorang perwira untuk kesehatan ikan di Norwegia Departemen Pertanian selama tahun 1980.
Seiring dengan petani ikan lainnya, Knutsen mulai mencampur antibiotik dalam pakan ikan untuk mencegah dan mengobati furunculosis di akhir 1980-an. "Pada saat itu, kami diberitahu ini adalah hal yang benar untuk dilakukan. Tapi kalau dipikir-pikir, kita dapat melihat bahwa itu adalah praktek yang berpotensi berbahaya, "katanya.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..