These findings presented in Table 2

These findings presented in Table 2 reveal that at the municipal level, the limited knowledge on technologies and good practices for waste management, lack of equipment for the collection of sorted materials and the absence of decision makers interested in environmental issues, hamper the development of waste separation programs. Awareness campaigns influence the behavior of individuals to segregate waste due to their environmental concern and the need to participate in solutions. The livelihoods of many poor people depend on collecting recyclable materials door to door, on the streets or at the disposal site. These waste pickers often pay a fee, therefore; households separate the waste in order to obtain some coins for it. Recycling companies have appeared in the cities due to the increase of prices on these secondary materials. The combination of these two facts seems to have promoted more separation at the household level. Finally, separation is improved when citizens share responsibility with the municipality on the decision making on the waste system of the city.

The PCA performed with the 8 correlated factors allowed three dimensions to be found (Table 3). The PCA revealed that the there are three most important components in relation to the separation of waste. These components are:

Awareness. The efficiency on the separation of waste depends on the awareness of citizens and municipal leaders on the impacts of waste management systems in the city.

Knowledge. Decision makers at the municipality are prone to set up waste separation programs when they are familiar with new and appropriate technologies as well as good practices for the management of waste.

Equipment. The availability of equipment and machinery to manage and recycle waste seem to be key factors that promote separation of waste at the household level.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Temuan ini disajikan dalam Tabel 2 menunjukkan bahwa pada tingkat kota, pengetahuan terbatas pada teknologi dan praktek yang baik untuk pengelolaan limbah, kurangnya peralatan untuk pengumpulan bahan diurutkan dan tidak adanya pengambil keputusan tertarik dalam isu-isu lingkungan, menghambat pengembangan limbah program pemisahan. Kampanye kesadaran mempengaruhi perilaku individu untuk memisahkan limbah karena kepedulian lingkungan mereka dan kebutuhan untuk berpartisipasi dalam solusi. Mata pencaharian banyak orang miskin tergantung pada pengumpulan bahan daur ulang pintu ke pintu, di jalanan atau di tempat pembuangan. Pemulung ini sering membayar biaya, oleh karena itu; rumah tangga memisahkan sampah untuk mendapatkan beberapa koin untuk itu. Perusahaan daur ulang telah muncul di kota-kota karena kenaikan harga bahan sekunder ini. Kombinasi dari kedua fakta tampaknya telah dipromosikan lebih pemisahan di tingkat rumah tangga. Akhirnya, pemisahan ditingkatkan ketika warga berbagi tanggung jawab dengan pemerintah kota pada pengambilan keputusan pada sistem limbah kota. PCA dilakukan dengan 8 faktor berkorelasi diperbolehkan tiga dimensi dapat ditemukan (Tabel 3). PCA mengungkapkan bahwa ada tiga komponen yang paling penting dalam kaitannya dengan pemisahan sampah. Komponen ini adalah: Kesadaran. Efisiensi pada pemisahan limbah tergantung pada kesadaran warga dan pemimpin kota tentang dampak sistem pengelolaan sampah di kota. Pengetahuan. Pengambil keputusan di pemerintah kota cenderung untuk mengatur program pemisahan sampah ketika mereka akrab dengan teknologi baru dan tepat serta praktek yang baik untuk pengelolaan limbah. Peralatan. Ketersediaan peralatan dan mesin untuk mengelola dan limbah daur ulang tampaknya menjadi faktor kunci yang mendorong pemisahan sampah di tingkat rumah tangga.