In this paper, we are primarily int

In this paper, we are primarily interested in Festinger's theory as one of a diverse range of theories of human communication. Bormann (1989, as cited in Griffin, 2006) refers to communication theory as an "umbrella term for all careful, systematic and self-conscious discussion and analysis of communication phenomena" (p. 6). Scholars have made many attempts to define communication but establishing a single definition has proved impossible (Littlejohn & Foss, 2005, p. 12). For the purposes of the present discussion, communication will be taken to mean "all those processes by which people influence one another" (Ruesh & Bateson, 1951, as cited in Watson & Hill, 1989, p. 41). Inasmuch as Festinger's theory is concerned with attitude change and attempts to discern how persuasive messages are processed in the minds of listeners, there is no doubt that it may be regarded as a communication theory.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dalam tulisan ini, kami terutama tertarik pada Festinger's teori sebagai salah satu beragam teori komunikasi manusia. Bormann (1989, seperti dikutip dalam Griffin, 2006) merujuk kepada teori komunikasi sebagai "istilah payung untuk semua hati-hati, sistematis dan sadar diri diskusi dan analisis fenomena komunikasi" (ms. 6). Para peneliti telah membuat banyak upaya untuk mendefinisikan komunikasi tetapi membangun suatu definisi tunggal telah terbukti mustahil (Littlejohn & Foss, 2005, halaman 12). Untuk tujuan diskusi hadir, komunikasi akan diambil sebagai arti "semua proses yang orang mempengaruhi satu sama lain" (Ruesh & Bateson, 1951, seperti dikutip dalam Watson & Hill, 1989, ms. 41). Sebab Festinger's teori yang bersangkutan dengan perubahan sikap dan usaha-usaha untuk membedakan pesan bagaimana persuasif diproses dalam pikiran pendengar, ada tidak diragukan lagi bahwa hal itu dapat dianggap sebagai teori komunikasi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dalam tulisan ini, kami terutama tertarik pada teori Festinger sebagai salah satu dari beragam teori komunikasi manusia. Bormann (1989, seperti dikutip dalam Griffin, 2006) mengacu pada teori komunikasi sebagai "istilah umum untuk semua hati, sistematika pembahasan dan sadar diri dan analisis fenomena komunikasi" (hal. 6). Para ahli telah melakukan banyak upaya untuk mendefinisikan komunikasi tetapi membangun definisi tunggal telah terbukti tidak mungkin (Littlejohn & Foss, 2005, hal. 12). Untuk tujuan diskusi ini, komunikasi akan dibawa ke berarti "semua proses dengan mana orang mempengaruhi satu sama lain" (Ruesh & Bateson, 1951, seperti dikutip dalam Watson & Hill, 1989, hal. 41). Sejauh teori Festinger berkaitan dengan perubahan sikap dan upaya untuk melihat bagaimana pesan persuasif diproses dalam pikiran pendengar, tidak ada keraguan bahwa hal itu dapat dianggap sebagai teori komunikasi.