Hence, practitioners may want to co

Hence, practitioners may want to consider measures of effectiveness of career counseling other than career maturity and career decidedness. Some noteworthy examples of career outcomes are employment, job satisfaction, and quality of life. In high school settings, counselors may want to consider academic measures and indicators of post secondary planning. Lapan and Kosciulek (2001) presented a framework for identifying postsecondary placements for high school students and a procedure for creating career counseling programs with sensitivity to the needs of diverse communities.

With college students, there are issues related to how many times a student changes his or her major, time spent completing a degree, and grade point average, among others. Although Goal Attainment Scaling has rarely been used in career counseling research (Hoffman, Spokane, & Magoon, 1981), it has many advantages and is applicable in many career counseling situations. To assist counselors in selecting multiple measures from multiple perspectives, Whiston (2001) developed an outcome scheme specifically for selecting outcome measures for career counseling interventions.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Oleh karena itu, dokter mungkin ingin mempertimbangkan langkah-langkah efektivitas konseling karier selain karir kedewasaan dan karir decidedness. Beberapa contoh penting dari hasil karir adalah pekerjaan, kepuasan kerja, dan kualitas hidup. Dalam pengaturan SMA, konselor mungkin ingin mempertimbangkan ukuran akademis dan indikator posting perencanaan sekunder. Lapan dan Kosciulek (2001) disajikan sebuah kerangka untuk mengidentifikasi postsecondary penempatan bagi siswa sekolah menengah dan prosedur untuk menciptakan program konseling karier dengan kepekaan terhadap kebutuhan beragam komunitas.Dengan mahasiswa, ada isu-isu terkait dengan berapa kali perubahan mahasiswa dirinya utama, waktu dihabiskan menyelesaikan gelar, dan kelas rata-rata, antara lain. Meskipun tujuan pencapaian Scaling jarang telah digunakan dalam karir konseling penelitian (Hoffman, Spokane, & Magoon, 1981), ini memiliki banyak keuntungan dan berlaku di banyak karir konseling situasi. Untuk membantu konselor dalam memilih beberapa langkah dari berbagai perspektif, Whiston (2001) mengembangkan skema hasil khusus untuk memilih hasil langkah-langkah untuk karir konseling intervensi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Oleh karena itu, praktisi mungkin ingin mempertimbangkan ukuran efektivitas konseling karir selain kematangan karir dan decidedness karir. Beberapa contoh penting dari hasil karir yang kerja, kepuasan kerja, dan kualitas hidup. Dalam pengaturan SMA, konselor mungkin ingin mempertimbangkan langkah-langkah akademik dan indikator perencanaan sekunder pos. Lapan dan Kosciulek (2001) mengemukakan kerangka untuk mengidentifikasi penempatan postsecondary untuk siswa SMA dan prosedur untuk membuat program konseling karir dengan kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat yang beragam. Dengan mahasiswa, ada isu-isu yang berkaitan dengan berapa kali seorang siswa perubahan nya atau jurusannya, waktu yang dihabiskan menyelesaikan gelar, dan nilai rata-rata, antara lain. Meskipun Goal Pencapaian Scaling jarang digunakan dalam penelitian konseling karir (Hoffman, Spokane, & Magoon, 1981), ia memiliki banyak keuntungan dan berlaku dalam banyak situasi konseling karir. Untuk membantu konselor dalam memilih beberapa langkah dari berbagai perspektif, Whiston (2001) mengembangkan skema hasil khusus untuk memilih ukuran hasil intervensi konseling karir.