Real freedom could not mean extendi

Real freedom could not mean extending autonomy
within civil society, but rather the abolition or overcoming of civil society itself. But this
was certainly not because Marx was an admirer of the modern state. Rather, it was
Marx’s view that the division into state and civil society was itself an expression of
the deep underlying contradictions which a capitalist society could not overcome

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kebebasan nyata bisa tidak berarti memperluas otonomidalam masyarakat sipil, tapi agak penghapusan atau mengatasi masyarakat sipil sendiri. Tetapi hal inipastinya karena Marx pengagum negara modern. Sebaliknya, itu adalahMarx pandangan bahwa divisi ke negara dan masyarakat sipil itu sendiri merupakan ekspresiyang mendalam yang mendasari kontradiksi-kontradiksi yang masyarakat kapitalis tidak bisa mengatasi

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kebebasan nyata tidak bisa berarti otonomi memperluas
dalam masyarakat sipil, melainkan penghapusan atau penanggulangan masyarakat sipil itu sendiri. Tapi ini
tentu bukan karena Marx adalah pengagum negara modern. Sebaliknya, itu adalah
pandangan Marx bahwa pembagian ke dalam negara dan masyarakat sipil itu sendiri merupakan ekspresi dari
kontradiksi yang mendasari dalam yang masyarakat kapitalis tidak bisa diatasi