face validity of scales and items.

face validity of scales and items. The questionnaire was pre-tested by 20 managers, who were asked to provide comments. As a result, minor changes were made. The pre-test a’s exceeded 0.70 (Nunnally and Bernstein, 1994) indicating sufficient reliability for the constructs. The interviews and pre-test ensured initial construct validity.
We used previously validated and reliable scales to operationalize constructs with minor adaptations to the study’s context. All measures developed in English were
back translated to achieve linguistic equivalency. Five-point Likert scales were used

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

menghadapi validitas timbangan dan item. Kuesioner pra-diuji oleh Manajer 20, yang diminta untuk memberikan komentar. Sebagai hasilnya, perubahan kecil yang dibuat. Sebelum tes yang melebihi 0,70 (Nunnally dan Bernstein, 1994) menunjukkan cukup keandalan selama konstruksi. Wawancara dan pra-tes memastikan awal validitas.Kami menggunakan timbangan yang sebelumnya sudah divalidasi dan dapat diandalkan untuk mengoperasionalkan konstruksi dengan kecil adaptasi konteks studi tersebut. Semua langkah-langkah yang dikembangkan di Inggris yangkembali diterjemahkan untuk mencapai kesetaraan linguistik. Lima poin Likert skala yang digunakan

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

validitas wajah skala dan item. Kuesioner pra-diuji oleh 20 manajer, yang diminta untuk memberikan komentar. Akibatnya, perubahan kecil dibuat. Pra-tes melebihi 0,70 (Nunnally dan Bernstein, 1994) menunjukkan keandalan yang cukup untuk konstruksi. Wawancara dan pre-test memastikan validitas konstruk awal.
Kami sebelumnya digunakan divalidasi dan skala diandalkan untuk mengoperasionalkan konstruksi dengan adaptasi kecil dengan konteks studi. Semua langkah-langkah yang dikembangkan dalam bahasa Inggris yang
diterjemahkan kembali untuk mencapai kesetaraan linguistik. Skala Likert lima poin digunakan