income (annual) divided by the tota

income (annual) divided by the total assets (average) of a business during its
financial year. It explains the performance and progress of the business in
utilizing its resources to generate the income. It is a profitability ratio. The
formula to calculate return on assets is total annual net income divided by the
average total assets during a financial year.
Debtors turnover ratio (DTO): It shows how many times company
collects its account receivable. High ratio increases the liquidity of the
company. It calculates by dividing net credit sales by average account
receivable.
Creditors turnover ratio (CTO): Accounts payable turnover ratio
shows how much credit worthy is the company. A high ratio means quick or

prompt payment to suppliers for the products purchased on credit and a low
ratio may be a sign of delayed payment. A high ratio (prompt payment) is
desirable but company should always avail the credit facility offered by the
suppliers. It is calculated by dividing net credit purchase with average
account payables.
Inventory turnover ratio (ITO): Inventory turnover ratio may vary
significantly from industry to industry. A high ratio means fast moving
inventories and a low ratio means slow moving or obsolete inventories in
hand. A low ratio can also be the result of maintaining excessive amount of
inventory needlessly. Maintaining excessive inventories means tidying up
the capital that could be used in other profitable operations. Therefore, the
formula for calculating inventory turnover ratio is sales divided by inventory.
Current Ratio: Current ratio is the ratio of current assets of a business
to its current liabilities. It is the most commonly used method for testing the
liquidity of a business and measures the ability of a business to repay its
short term debts. Hence, the formula for calculating current ratio is current
assets divided by current liabilities of a particular financial year. Current
ratio should be greater than 1. Current ratio below 1 shows critical liquidity
problems faced by the company because it shows that the total amount of
current liabilities are more than the total amount of current assets and that
the company is not in the position to pay its short term debts. Abnormally,
high current

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

pendapatan (tahunan) dibagi dengan total aset (rata-rata) bisnis selama yangtahun keuangan. Ini menjelaskan kinerja dan kemajuan bisnis dimemanfaatkan sumber daya untuk menghasilkan pendapatan. Itu adalah rasio profitabilitas. Therumus untuk menghitung laba atas aset adalah total pendapatan bersih tahunan dibagi denganrata-rata total aset selama tahun keuangan.Debitur omset rasio (DTO): ini menunjukkan berapa kali perusahaanmengumpulkan rekeningnya piutang. Tinggi rasio meningkatkan likuiditasperusahaan. Menghitung dengan membagi penjualan bersih kredit dengan rata-rata akunpiutang.Kreditor omset rasio (CTO): Rasio hutang omset rekeningmenunjukkan berapa banyak kredit yang layak adalah perusahaan. Rasio yang tinggi berarti cepat atauprompt pembayaran kepada pemasok untuk produk-produk yang dibeli pada kredit dan rendahrasio mungkin tanda menunda pembayaran. Rasio yang tinggi (prompt pembayaran)diinginkan tetapi perusahaan harus selalu memanfaatkan fasilitas kredit yang ditawarkan olehpemasok. Dihitung dengan membagi bersih kredit pembelian dengan rata-ratahutang usaha.Persediaan omset rasio (ITO): persediaan omset rasio dapat bervariasisecara signifikan dari industri untuk industri. Rasio yang tinggi berarti bergerak cepatpersediaan dan rasio rendah berarti lambat bergerak atau usang persediaan ditangan. Rendahnya rasio juga dapat menjadi hasil dari mempertahankan jumlah berlebihanpersediaan sia-sia. Mempertahankan persediaan yang berlebihan berarti merapikanmodal yang dapat digunakan dalam operasi menguntungkan lainnya. Oleh karena itu,Formula untuk menghitung persediaan omset rasio adalah penjualan dibagi dengan persediaan.Rasio lancar: rasio lancar adalah rasio dari jumlah aset lancar bisnisuntuk saat ini kewajiban. Ini adalah metode yang paling umum digunakan untuk pengujianlikuiditas bisnis dan mengukur kemampuan bisnis untuk membayar kembali nyahutang jangka pendek. Oleh karena itu, rumus untuk menghitung rasio lancar saat iniaset dibagi dengan kewajiban lancar tahun keuangan tertentu. Saat inirasio harus lebih besar dari 1. Rasio lancar di bawah 1 menunjukkan kritis likuiditasmasalah yang dihadapi oleh perusahaan karena itu menunjukkan bahwa jumlahkewajiban lancar adalah lebih dari jumlah aset lancar dan bahwaPerusahaan ini tidak dalam posisi untuk membayar hutang jangka pendek. Normal,arus tinggi

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pendapatan (tahunan) dibagi dengan total aset (rata-rata) bisnis selama nya
tahun keuangan. Ini menjelaskan kinerja dan kemajuan bisnis di
memanfaatkan sumber daya untuk menghasilkan pendapatan. Ini adalah rasio profitabilitas. The
rumus untuk menghitung laba atas aset adalah total pendapatan bersih tahunan dibagi dengan
total aset rata-rata selama tahun keuangan.
Ratio Debitur turnover (DTO): Ini menunjukkan berapa kali perusahaan
mengumpulkan rekeningnya piutang. Rasio yang tinggi meningkatkan likuiditas
perusahaan. Ini menghitung dengan membagi penjualan kredit bersih dengan akun rata
piutang.
Rasio Kreditor turnover (CTO): Akun rasio perputaran hutang
menunjukkan berapa banyak kredit yang layak adalah perusahaan. Rasio yang tinggi berarti cepat atau pembayaran yang cepat kepada pemasok untuk produk yang dibeli secara kredit dan rendah rasio mungkin merupakan tanda pembayaran tertunda. Rasio yang tinggi (pembayaran prompt) adalah diinginkan tetapi perusahaan harus selalu memanfaatkan fasilitas kredit yang ditawarkan oleh pemasok. Hal ini dihitung dengan membagi pembelian kredit bersih dengan rata-rata rekening hutang. Rasio inventory turnover (ITO): Persediaan rasio perputaran dapat bervariasi secara signifikan dari industri ke industri. Rasio yang tinggi berarti bergerak cepat persediaan dan rasio rendah berarti bergerak lambat atau persediaan usang di tangan. Rasio yang rendah juga dapat menjadi hasil dari menjaga jumlah berlebihan persediaan sia-sia. Menjaga persediaan berlebihan berarti merapikan modal yang dapat digunakan dalam operasi yang menguntungkan lainnya. Oleh karena itu, rumus untuk menghitung rasio perputaran persediaan adalah penjualan dibagi dengan persediaan. Rasio Lancar: Rasio lancar adalah rasio aktiva lancar dari bisnis terhadap kewajiban lancar. Ini adalah metode yang paling umum digunakan untuk menguji likuiditas bisnis dan mengukur kemampuan sebuah bisnis untuk membayar nya utang jangka pendek. Oleh karena itu, rumus untuk menghitung rasio lancar adalah saat aset dibagi dengan kewajiban lancar dari tahun keuangan tertentu. Saat ini rasio harus lebih besar dari 1. rasio saat ini di bawah 1 menunjukkan likuiditas penting masalah yang dihadapi oleh perusahaan karena menunjukkan bahwa jumlah total kewajiban lancar lebih dari jumlah total aset saat ini dan bahwa perusahaan tidak dalam posisi untuk membayar hutang jangka pendek. Normal, arus tinggi