Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Kisah White RabbitAda pernah tinggal kelinci putih di sebuah pulau kecil. Suatu hari, ketika ia berusia di pantai, ia melihat sebuah pulau besar di kejauhan."Harus ada banyak baik segar rumput di pulau itu. "Tapi bagaimana saya bisa pergi untuk itu tanpa perahu?" sementara dia memikirkan apa yang harus dilakukan besarhiu berenang dekat dengan pantai. Kelinci melihat hiu dan disebut kepadanya. "Halo, Mr hiu, Anda melihat fellow pintar. Apakah Anda pikir ada lain hiu dari Kelinci di dunia ini?""Kita harus menghitung mereka untuk menemukan bahwa," jawab hiu."Yah," kata kelinci, "Anda berbaris Anda hiu antara pulau ini dan yang satu dan aku akan menghitung mereka.""Sangat baik," kata hiu, dan dia memanggil ke semua teman-temannya datang dan mengapung berdampingan antara dua pulau. Ketika mereka siap, kelinci melompat dari satu hiu ke depan menghitung mereka. "Satu, dua, tiga..." dia hampir mencapai pulau lain ketika dia tertawa dan berkata tanpa berpikir, "Anda bodoh hiu! Apakah penggunaan menghitung Anda? Aku hanya ingin menyeberang ke pulau ini."Sekaligus, hiu menjadi sangat marah karena mereka tidak suka ditipu. Mereka mulai untuk menggigit kelinci putih yang meminta mereka untuk memaafkannya. Akhirnya mereka melepaskan tapi semua bulu putih yang cantik nya robek. Kulitnya adalah telanjang.He sat down and cried. Soon three men came along and asked him why he was crying. The rabbit told them what had happened. The men looked at each other and then one of them said, “The best thing you can do is to wash yourself in the sea and then let the sun dry you. Your wounds will heal and your white fur will grow again.”The rabbit ran back to the sea and then sat in the sun. But his skin was only more painful. It began to hurt so badly that he cried out, “Who will save my life? Help! Help!”A young man, who was coming along the road, stopped when he heard the rabbit crying. “What has happened to you, Rabbit?”He asked. He felt sorry for the rabbit. The poor creature could not stop crying and told his story as the tears ran down his face. The young man was annoyed when he heard how the rabbit had been treated. “The three men did not give you good advice. Please forgive them. I’ll help you. Now, go and wash your body in fresh river water and I’ll get a bed ready for you.”The rabbit did as he was told and returned to rest on the soft grass bed which the young man had made ready for him. The poor rabbit rested and was warm and comfortable. His white fur grew again. He was so happy that he did not try to cheat anyone again.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
