However, future comparative studies

However, future comparative studies addressing the communicative dynamics of government agencies are still required. The analysis presented here may be extended to comparison of a number of regulators, operating within the same nation state, with overall stronger and weaker reputations. It can be further applied across national settings or over time in order to analyze how variance in external circumstances (e.g., attitudes toward regulation) shapes regulators' communication strategies. Moreover, whereas our analysis in this article focuses on regulatory communication as a binary choice, between silence and talk, further research may analyze variance in the content of regulatory messages. In addition, future research might favor a more focused attention on regulatory communication strategies in face of major shocks, such as legislative threat from parliaments involving a transfer of authority to another agency (e.g., Carpenter 2010b) or systemic crises, which tend to significantly undermine regulatory reputation.

The research agenda that we set here may be further developed in novel theoretical directions. First, future research may analyze the microfoundations of reputation management by analyzing how and to what extent regulators' individual reputations and career concerns add up to shape agencies' communication strategies. And second, although we believe that communication is important, there is a need for integrative research that analyzes the interaction between regulators' communication and their material action in response to external signals. Last, it should be noted that this study is rooted within the contours of political science research. We are unable within the scope of this article to consider the implications of our findings for the related study of organizations' active construction of their legitimacy (e.g., Suchman 1995). Future theoretical contributions may seek to investigate the implications of the conceptual differentiation between reputation and legitimacy for public sector organizations (cf. Deephouse 2005).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Namun, masa depan studi banding menyikapi dinamika komunikatif instansi pemerintah masih diperlukan. Analisis yang disajikan di sini dapat diperpanjang untuk perbandingan dari sejumlah regulator, beroperasi dalam negara bangsa sama, dengan reputasi yang secara keseluruhan lebih kuat dan lebih lemah. Dapat lebih lanjut diterapkan di pengaturan nasional atau dari waktu ke waktu untuk menganalisis bagaimana varian dalam keadaan eksternal (misalnya, sikap peraturan) bentuk regulator strategi komunikasi. Selain itu, sedangkan analisis kami dalam artikel ini berfokus pada peraturan komunikasi sebagai pilihan biner, antara keheningan dan berbicara, lebih lanjut penelitian dapat menganalisis varians dalam konten pesan peraturan. Selain itu, masa depan penelitian mungkin mendukung lebih fokus perhatian pada strategi komunikasi peraturan dalam menghadapi kejutan besar, seperti legislatif ancaman dari Parlemen melibatkan perpindahan kuasa kepada agen lain (misalnya, Carpenter 2010b) atau krisis sistemik, yang cenderung untuk secara signifikan mengurangi peraturan reputasi.

agenda riset yang kita tentukan disini dapat dikembangkan lebih lanjut dalam arah teoritis novel. Pertama, masa depan penelitian dapat menganalisis microfoundations reputasi manajemen dengan menganalisis bagaimana dan kepada regulator sejauh apa individu reputasi dan karir kekhawatiran menambahkan hingga bentuk agen strategi komunikasi. Dan kedua, Meskipun kita percaya bahwa komunikasi penting, ada kebutuhan untuk penelitian Integratif yang menganalisis interaksi antara regulator komunikasi dan tindakan mereka bahan dalam menanggapi eksternal sinyal. Terakhir, perlu dicatat bahwa studi ini berakar dalam kontur penelitian ilmu politik. Kami tidak dalam lingkup artikel ini untuk mempertimbangkan implikasi dari temuan kami untuk studi terkait organisasi pembangunan aktif legitimasi mereka (misalnya, Suchman 1995). Kontribusi teoretis masa depan mungkin berusaha untuk menyelidiki implikasi dari konseptual perbedaan reputasi dan legitimasi bagi organisasi-organisasi sektor publik (rujuk Deephouse 2005).