As the results further showed insig

As the results further showed insignificant age and gender differences within the participants using the Mann-Whitney and Kruskal-Wallis tests (p > .05), this would suggest that the children with MLD in this study, exhibited motor proficiency which were below their chronological age. Poor overall motor performance has also been reported in another study (Simons et al., 2008). The findings of this study suggest that poor motor performance with an intervention programme as reported in other studies (Revie & Larkin, 1993; Valentini & Rudisill, 2004) could be useful to improve the motor performance of children with MLD.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sebagai hasil lebih lanjut menunjukkan umur tidak signifikan dan perbedaan gender dalam peserta yang menggunakan Mann-Whitney dan tes Kruskal-Wallis (p > 05), ini menyarankan bahwa anak-anak dengan MLD dalam studi ini, dipamerkan motor kemahiran yang berada di bawah usia kronologis mereka. Miskin kinerja keseluruhan motor juga telah dilaporkan dalam studi lain (Simons et al., 2008). Temuan dari studi ini menunjukkan bahwa kinerja motor yang buruk dengan program intervensi seperti yang dilaporkan dalam penelitian lain (Revie & Larkin, 1993; Valentini & Rudisill, 2004) dapat berguna untuk meningkatkan kinerja motor anak-anak dengan MLD.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sebagai hasil lebih lanjut menunjukkan perbedaan usia dan jenis kelamin tidak signifikan dalam peserta menggunakan tes Mann-Whitney dan Kruskal-Wallis (p> 0,05), ini akan menunjukkan bahwa anak-anak dengan MLD dalam penelitian ini, dipamerkan bermotor kemahiran yang berada di bawah kronologis mereka usia. Miskin kinerja motor secara keseluruhan juga telah dilaporkan dalam studi lain (Simons et al., 2008). Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja motor miskin dengan program intervensi seperti yang dilaporkan dalam penelitian lain (Revie & Larkin, 1993; Valentini & Rudisill, 2004) dapat berguna untuk meningkatkan kinerja motorik anak dengan MLD.