Limitations of incrementalismThe em

Limitations of incrementalism

The emphasis on the political nature and basis of allocational decision making would tend to invalidate attempts to derive a theory that addresses Key’s basic budgeting question, since, as Schick (1988: 60) points out, such a theory would have to ‘allocate power and other political values

as well’. Certainly, in contrast to the breadth of the empirical studies, attempts to develop an incremental theory have focused narrowly on the mechanics of budgeting, by attempting to demonstrate that allocations are largely determined by incremental adjustments of the budget base (for instance, Davis et al, 1966). No attempt is made to explain the basis on which initial allocations are agreed. Furthermore, although periodic adjustments in growth parameters are acknowledged in an ‘extended incremental model’, these inconsistencies are discounted as ‘stochastic disturbances’ arising exogenous political and economic factors (Davis et al, 1974).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Keterbatasan incrementalismPenekanan pada sifat politik dan dasar pengambilan keputusan allocational akan cenderung untuk membatalkan upaya untuk memperoleh teori bahwa alamat kunci dasar penganggaran pertanyaan, karena, sebagai Schick (1988:60) menunjukkan, teori ini harus ' mengalokasikan kekuatan dan nilai politik lainnya serta '. Tentu saja, berbeda dengan luasnya studi empiris, upaya untuk mengembangkan teori inkremental telah berfokus sempit pada mekanisme penganggaran, dengan mencoba untuk menunjukkan bahwa alokasi sebagian besar ditentukan oleh inkremental penyesuaian anggaran dasar (misalnya, Davis et al, 1966). Tidak usaha untuk menjelaskan dasar yang awal alokasi setuju. Selain itu, meskipun periodik penyesuaian parameter pertumbuhan diakui dalam 'diperpanjang inkremental model', inkonsistensi potongan sebagai 'gangguan stokastik' timbul faktor politik dan ekonomi eksogen (Davis et al, 1974).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Keterbatasan incrementalism

Penekanan pada sifat politik dan dasar pengambilan keputusan allocational akan cenderung membatalkan upaya untuk menurunkan teori yang membahas dasar pertanyaan penganggaran Key, karena, sebagai Schick (1988: 60) menunjukkan, teori semacam itu harus ' mengalokasikan kekuatan dan nilai-nilai politik lainnya

juga '. Tentu saja, berbeda dengan luasnya studi empiris, mencoba mengembangkan teori inkremental telah difokuskan secara sempit pada mekanisme penganggaran, dengan mencoba untuk menunjukkan bahwa alokasi sebagian besar ditentukan oleh penyesuaian tambahan dari dasar anggaran (misalnya, Davis et al 1966). Tidak ada upaya dilakukan untuk menjelaskan dasar yang alokasi awal yang disepakati. Selanjutnya, meskipun penyesuaian berkala dalam parameter pertumbuhan diakui dalam 'model inkremental diperpanjang', inkonsistensi ini didiskontokan sebagai 'gangguan stochastic yang timbul faktor-faktor politik dan ekonomi eksogen (Davis et al, 1974).