Jaejoong grabbed a bottle of lube f

Jaejoong grabbed a bottle of lube from the nightstand, pouring a liberal amount onto Yunho’s right
fingers. He then reached behind the younger man, sliding the dildo out slowly. “Finger yourself,” he
breathed, leading the fingers towards Yunho’s hidden pucker. Yunho took a deep breath, pushing two
digits inside his own warmth.
The older man then settled in front of Yunho, cradling his neck as they kissed, tongues dancing with
each other in an erotic tango. Yunho moaned into the kiss, his body heating up. His passage was very
warm, a tingly sensation coursing up his spine. Jaejoong pulled away, smiling, “It’s heating lube,
Yunnie-yah. Feel good?”
Yunho nodded, adding another finger into himself, pumping them in and out continuously. The
sensation was new, and it aroused him, sending a wave of intense lust over his body. Jaejoong pecked
Yunho’s lips, before speaking again, “I know your deepest, darkest secrets, Yunho. I know what you
really, really want; what you really, really desire.”
Jaejoong ran his hands over Yunho’s sides, teasing and pinching random places, causing the younger
man to sigh again. “I know you want to be teased so thoroughly, Yunho-yah. I know you want to be
teased until you can’t take it any longer, until you moan and scream and beg so wantonly, without
abandon,” rubbing a nipple between his fingers, Jaejoong leaned in to kiss Yunho once more, the latter
groaning into their lip-lock.
“I know you want to lose control, Yunho. I know you desire to give up your command, to leave your fate
in the hands of another,” Jaejoong reached behind the younger man, pushing one finger into Yunho’s
passage. He writhed at the stretch, muscles clamping slightly around the fingers inside him. The older
man licked Yunho’s neck, kissing and nipping and laving at the skin, hand dropping in between the two
of them to grasp the other man’s length.
Jaejoong bit down harshly on Yunho’s shoulder, leaving a purplish-red mark there, “I know you want to
be taken, Yunho, to be taken over and over and over again; until you feel so abused and so spent and
you can still feel me inside you the next day.” The leader moaned, sobbing lightly. How Jaejoong ever
knew and understood his deepest desires was a mystery, and his lover’s willingness to fulfill it caused
sensations to overwhelm him.
The older man prodded another finger at Yunho’s entrance, gradually sliding it in as he felt Yunho
stretch impossibly wide, five fingers pumping him now. They brushed against his prostate, leading
Yunho to drop his head, letting out a long shaky breath. “Jaejoong…” he moaned, lips seeking the
other’s.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Jaejoong meraih sebotol lube dari Nakas, menuangkan jumlah liberal ke kanan Yunhojari-jari. Dia kemudian sampai di belakang laki-laki muda, geser dildo keluar perlahan-lahan. "Jari diri sendiri," iabernapas, memimpin jari menuju Yunho tersembunyi di pucker. Yunho mengambil napas dalam-dalam, mendorong duaangka dalam kehangatan-nya sendiri.Pria yang lebih tua kemudian menetap di depan Yunho, menggendong lehernya ketika mereka berciuman, menari dengan lidahsaling Tango erotis. Yunho mengerang ke ciuman, tubuhnya memanas. Perjalanannya adalah sangat««««hangat, sensasi kesemutan yang mengalir ke tulang belakang. Jaejoong menarik diri, tersenyum, "It's Penghangat Ruangan lube,Yunnie yah. Merasa baik?"Yunho mengangguk, menambahkan lain jari ke dalam dirinya, memompa mereka masuk dan keluar terus-menerus. Thesensasi baru, dan itu terangsang nya, mengirimkan gelombang nafsu intens atas tubuhnya. Jaejoong dicungkitYunho bibir, sebelum berbicara lagi, "saya tahu Anda terdalam, tergelap rahasia, Yunho. Aku tahu apa yang Andabenar-benar, benar-benar ingin; apa yang Anda benar-benar, benar-benar inginkan."Jaejoong berlari tangannya sisi Yunho, menggoda dan mencubit tempat acak, menyebabkan lebih mudaLaki-laki untuk mendesah lagi. "Aku tahu Anda ingin menggoda begitu benar-benar, Yunho yah. Aku tahu Anda ingin menjadimenggoda sampai Anda tidak bisa mengambil ini lagi, sampai Anda mengerang dan berteriak dan mohon begitu ceroboh, tanpameninggalkan,"menggosok puting antara jari, Jaejoong membungkuk untuk mencium Yunho sekali lagi, yang keduamengerang ke mengunci bibir mereka."Aku tahu Anda ingin kehilangan kendali, Yunho. Aku tahu Anda ingin menyerah perintah Anda, untuk meninggalkan nasib Andadi tangan orang lain,"Jaejoong mencapai di belakang laki-laki muda, mendorong satu jari ke YunhoBagian. Ia writhed di peregangan, otot-otot yang menjepit sedikit di sekitar jari dalam dirinya. Yang lebih tuapria menjilat leher Yunho, mencium dan menggigit dan laving di kulit, tangan menjatuhkan di antara duadari mereka untuk memahami orang lain panjang.Jaejoong menggigit kasar bahu Yunho, meninggalkan merah menandai sana, "Aku tahu Anda ingindiambil, Yunho, diambil lagi dan lagi dan lagi; sampai Anda merasa begitu disalahgunakan dan jadi menghabiskan danAnda masih bisa merasa saya di dalam diri Anda hari berikutnya." Pemimpin mengerang, terisak-isak ringan. Bagaimana Jaejoong pernahtahu dan mengerti keinginan terdalam sebuah misteri, dan menyebabkan kekasihnya itu kesediaan untuk memenuhi halsensasi menguasai kepadanya.Pria yang lebih tua terus mengorek lain jari di Yunho masuk, secara bertahap geser dalam ketika dia merasa Yunhoperegangan mustahil luas, lima jari memompa dia sekarang. Mereka menggosok terhadap Nya prostat, memimpinYunho turun kepalanya, membiarkan keluar napas panjang goyah. "Jaejoong..." Dia mengerang, bibir mencarilain.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Jaejoong meraih botol pelumas dari meja, menuangkan sejumlah liberal ke kanan Yunho
jari. Ia kemudian sampai di belakang pria yang lebih muda, meluncur dildo keluar perlahan-lahan. "Finger diri sendiri," ia
menarik napas, memimpin jari ke arah mengerut tersembunyi Yunho. Yunho mengambil napas dalam-dalam, mendorong dua
digit dalam kehangatan sendiri.
Orang tua kemudian menetap di depan Yunho, menggendong lehernya saat mereka berciuman, lidah menari dengan
satu sama lain dalam tango erotis. Yunho mengerang ke ciuman, tubuhnya memanas. Perjalanannya sangat
hangat, sensasi geli yang mengalir hingga tulang punggungnya. Jaejoong menarik diri, tersenyum, "Ini pemanasan pelumas,
Yunnie-yah. Merasa baik? "
Yunho mengangguk, menambahkan jari lain ke dalam dirinya sendiri, memompa mereka masuk dan keluar terus menerus. The
sensasi baru, dan itu membangkitkan dia, mengirimkan gelombang nafsu intens tubuhnya. Jaejoong mematuk
bibir Yunho, sebelum berbicara lagi, "Aku tahu terdalam, rahasia tergelap Anda, Yunho. Aku tahu apa yang Anda
benar-benar ingin; apa yang Anda benar-benar inginkan. "
Jaejoong berlari tangannya di sisi Yunho, menggoda dan mencubit tempat acak, menyebabkan lebih muda
pria mendesah lagi. "Aku tahu kau ingin menggoda sehingga benar-benar, Yunho-yah. Aku tahu kau ingin
menggoda sampai Anda tidak tahan lagi, sampai Anda mengerang dan menjerit dan memohon begitu ceroboh, tanpa
meninggalkan, "menggosok puting antara jari-jarinya, Jaejoong membungkuk untuk mencium Yunho sekali lagi, yang terakhir
mengerang ke bibir-lock mereka.
"aku tahu kau ingin kehilangan kontrol, Yunho. Aku tahu kau ingin menyerah perintah Anda, meninggalkan nasib Anda
di tangan yang lain, "Jaejoong mencapai belakang pria yang lebih muda, mendorong satu jari ke Yunho
bagian. Dia menggeliat di peregangan, otot menjepit sedikit sekitar jari-jari di dalam dirinya. Semakin tua
pria menjilat leher Yunho, mencium dan menggigit dan laving di kulit, tangan menjatuhkan antara dua
dari mereka untuk memahami panjang pria lain.
Jaejoong menggigit keras di bahu Yunho, meninggalkan tanda merah keunguan di sana, "aku tahu Anda ingin
diambil, Yunho, yang akan diambil alih dan lagi dan lagi; sampai Anda merasa begitu disalahgunakan dan menghabiskan dan
Anda masih bisa merasakan saya di dalam Anda hari berikutnya. "Pemimpin mengerang, menangis ringan. Bagaimana Jaejoong pernah
tahu dan mengerti keinginannya terdalam adalah misteri, dan kesediaan kekasihnya untuk memenuhi itu menyebabkan
sensasi untuk mengalahkan dia.
Orang tua didorong jari lain di pintu masuk Yunho, secara bertahap menggesernya di saat ia merasa Yunho
meregangkan mustahil lebar, lima jari memompa dia sekarang. Mereka menyapu prostatnya, yang mengarah
Yunho untuk menjatuhkan kepalanya, membiarkan napas panjang gemetar. "Jaejoong ..." dia mengerang, bibir mencari
lain.