The second stage is that of Seconda

The second stage is that of Secondary intersubjectivity. This change in human
communication takes place around about nine or ten months after birth, well
before speech begins. Trevarthan suggests that this change is not primarily a
reflection of input from the social environment but rather is
an active regulator of all experience, adapted to create a new form of communication that leads not only towards understanding language but also to developments in the infant's ideas of objects. The infant's new reaction to persons is voluntary, not reflexive.(Trevarthan 1988: 183)

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tahap kedua adalah bahwa sekunder intersubjektivitas. Perubahan ini pada manusiakomunikasi berlangsung sekitar sekitar sembilan atau sepuluh bulan setelah melahirkan, baiksebelum pidato dimulai. Trevarthan menunjukkan bahwa perubahan ini bukan terutamarefleksi masukan dari lingkungan sosial melainkan regulator yang aktif dari semua pengalaman, disesuaikan untuk menciptakan bentuk baru komunikasi yang mengarah tidak hanya terhadap pemahaman bahasa tetapi juga untuk perkembangan bayi ide benda. Bayi baru reaksi orang sukarela, tidak refleksif. (Trevarthan 1988:183)

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tahap kedua adalah bahwa dari intersubjektivitas sekunder. Perubahan manusia ini
komunikasi terjadi sekitar sekitar sembilan atau sepuluh bulan setelah kelahiran, baik
sebelum pidato dimulai. Trevarthan menunjukkan bahwa perubahan ini tidak terutama
refleksi dari masukan dari lingkungan sosial melainkan merupakan
suatu regulator aktif dari semua pengalaman, disesuaikan untuk menciptakan bentuk baru komunikasi yang mengarah tidak hanya terhadap pemahaman bahasa tetapi juga untuk perkembangan ide-ide bayi dari benda. Reaksi baru bayi untuk orang bersifat sukarela, tidak refleksif (Trevarthan 1988: 183).