A joint statement by the PLO and th

A joint statement by the PLO and the Palestinian National Authority (PNA) described the charges as "baseless" and said they were disappointed by the ruling.

The victims' families allege that internal documents show the attacks were approved by the Palestinian authorities.

"Those involved in the attacks still receive salaries from the Palestinian Authority and still get promoted in rank while in jail," said Nitsana Darshan-Leitner of the Israel-based Shurat HaDin Law Center, a lawyer who is representing the victims' families.

But defence lawyer Mark Rochon told jurors that the PA and PLO did not have knowledge of the attacks before they took place.

And he said the organisations could not be held liable for the actions of suicide bombers and gunmen, whom he argued acted alone.

The victims had requested more than $350m. The US Anti-Terrorism Act could yet allow for the fine to be tripled.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pernyataan bersama oleh PLO dan otoritas Nasional Palestina (PNA) dijelaskan tuduhan sebagai "tidak berdasar" dan mengatakan mereka kecewa oleh yang berkuasa.Keluarga korban menyatakan bahwa dokumen internal menunjukkan serangan disetujui oleh Otoritas Palestina."Mereka yang terlibat dalam serangan masih menerima gaji dari Otoritas Palestina dan masih mendapatkan dipromosikan di peringkat sementara di penjara," kata Nitsana Darshan-Leitner berbasis Israel Shurat HaDin Law Center, seorang pengacara yang mewakili keluarga korban.Tetapi pertahanan pengacara Mark Rochon mengatakan kepada juri bahwa PA dan PLO tidak memiliki pengetahuan tentang serangan sebelum mereka terjadi.Dan katanya organisasi bisa tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas tindakan bom bunuh diri dan bersenjata, siapa dia berargumen bertindak sendirian.Para korban telah meminta lebih dari $350m. Undang-undang anti-terorisme US bisa belum memungkinkan untuk denda untuk tiga kali lipat.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sebuah pernyataan bersama oleh PLO dan Otoritas Nasional Palestina (PNA) menggambarkan tuduhan sebagai "tak berdasar" dan mengatakan mereka kecewa dengan keputusan itu. Keluarga korban menyatakan bahwa dokumen internal menunjukkan serangan itu disetujui oleh otoritas Palestina. "Mereka terlibat dalam serangan masih menerima gaji dari Otoritas Palestina dan masih dipromosikan di peringkat sementara di penjara, "kata Nitsana Darshan-Leitner dari Shurat Hadin Law Center yang berbasis di Israel, seorang pengacara yang mewakili keluarga korban. Tapi pengacara Mark Rochon kepada juri bahwa PA dan PLO tidak memiliki pengetahuan tentang serangan sebelum mereka terjadi. Dan dia berkata organisasi tidak dapat bertanggung jawab atas tindakan pelaku bom bunuh diri dan orang-orang bersenjata, yang ia berargumen bertindak sendirian. Para korban telah meminta lebih dari $ 350 juta. AS Anti-Terorisme Act belum bisa memungkinkan untuk fine yang akan tiga kali lipat.