5.1 The relationship between TIC an

5.1 The relationship between TIC and innovation performance
Consistent with the hypothesized model, the findings of this study show that R&D,
resource allocation, learning, and strategy planning capabilities directly improve
innovation performance. The results support literature that these four TICs have a
beneficial impact on overall product performance (Burgelman et al., 2004). For example,
learning is one of the most valuable assets that provides sustainable competitive
advantage (Caloghirou et al., 2004) and active learning is closely associated with
innovation performance (Freeman, 2002).R&Dcapacitieswould enhance the firm’s ability
to cooperate and carry innovation project to success. Resource allocation and strategy
planning capabilities are positively associated with innovation rate and enable firms to
sustain global competitiveness (Yam et al., 2004; Guan and Ma, 2003; Wan et al. (2003)).
These findings are consistent with Yam’s study that learning, R&D, resource
allocation, and strategy planning capabilities are important to innovation performance.
However, our findings are inconsistent with Yam et al.’s (2004) study that marketing
capability is not correlated with innovation performance. This finding shows that
Chinese firms inHK/PRD region are different from that in Beijing. It is possible that most
of the manufacturers in HK/PRD region are perceived that they are competent on their
existing marketing capability that does not draw distinctive advantage on innovation
performance. In fact, the mean value of the marketing capability is the highest among
the others (Table II).
Furthermore, recent literature noted thatHKis strong inmarketing knowledge to build
close relationshipwithmajor customer (Yu, 2005; Hobday, 1995). Yu (2005) argue that HK
manufacturers are able to acquire and adopt foreign technological and marketing
knowledge within their own institutional settings effectively through close customer
relationship. Under original equipment manufacturing (OEM) business, HK electronics
manufacturers can work closely with the customers in order to manufacture a variety of
goods. In order to take advantage of low-cost production, overseas buyers are willing to
send quality control engineers to help ensure quality, delivery, and productivity of the
manufacturers and to assist with purchase of materials of them as well. The customers
also provide the manufacturers information on product design, cost accounting
procedures, marketing, and technology (Chiu and Wong, 2004; Hobday, 1995). HK
manufacturers have to effectively serve the customer in the production line in a lower cost.
With limited resources and small-sized, HK manufacturers also look for business
opportunities actively and efficiently (Yu, 2005). Instead of designing on their own, HK
manufacturers have good knowledge of differentmarket segments and sales forces so that
they can modify existing products in various markets at a lower cost such as VTech’s
educational toys and cordless telephones (Yu, 2005). Manufacturers in this region are
common in strong marketing capability so as to efficiently transform the market
know-how in product innovation. This study thus argues that, in this region, firms with
merely strong in this capability cannot lead to distinctive innovation performance.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

5.1 hubungan antara kinerja TIC dan inovasiKonsisten dengan hypothesized model, temuan-temuan dari studi ini menunjukkan bahwa R & D,alokasi sumber daya, belajar, dan strategi perencanaan kemampuan langsung meningkatkankinerja inovasi. Hasil mendukung sastra yang TICs empat ini memilikibermanfaat dampak pada kinerja keseluruhan produk (Burgelman et al., 2004). Misalnya,belajar adalah salah satu aset paling berharga yang menyediakan berkelanjutan kompetitifkeuntungan (Caloghirou et al., 2004) dan pembelajaran aktif sangat erat kaitannya denganInovasi kinerja (Freeman, 2002).R & Dcapacitieswould meningkatkan kemampuan perusahaanuntuk bekerja sama dan membawa proyek inovasi untuk sukses. Alokasi sumber daya dan strategikemampuan perencanaan positif berkaitan dengan tingkat inovasi dan memungkinkan perusahaan untukmempertahankan daya saing global (Yam et al., 2004; Guan dan Ma, 2003; Wan et al. (2003)).Temuan ini juga konsisten dengan Yam's studi yang belajar, R & D, sumber dayaalokasi, dan kemampuan perencanaan strategi adalah penting untuk kinerja inovasi.Namun, temuan kami tidak konsisten dengan Yam et al.'s (2004) belajar pemasaran yangkemampuan yang tidak berhubungan dengan kinerja inovasi. Temuan ini menunjukkan bahwaPerusahaan-perusahaan Cina inHK/PRD wilayah berbeda dari yang di Beijing. Dimungkinkan bahwa sebagianprodusen di HK/PRD wilayah dianggap bahwa mereka kompeten pada merekaada kemampuan pemasaran yang tidak menarik keuntungan khas pada inovasikinerja. Pada kenyataannya, nilai rata-rata dari kemampuan pemasaran adalah yang tertinggi di antarayang lain (tabel II).Selain itu, literatur terbaru mencatat thatHKis pengetahuan inmarketing yang kuat untuk membangundekat relationshipwithmajor pelanggan (Yu, 2005; Hobday, 1995). Yu (2005) berpendapat bahwa HKprodusen mampu mendapatkan dan mengadopsi asing teknologi dan pemasaranpengetahuan dalam mereka sendiri pengaturan kelembagaan yang efektif melalui menutup pelangganhubungan. Di bawah bisnis manufaktur (OEM) peralatan asli, HK elektronikprodusen dapat bekerja erat dengan pelanggan untuk memproduksi berbagaibarang. Untuk mengambil keuntungan dari produksi berbiaya rendah, pembeli di luar negeri bersediamengirim kontrol kualitas insinyur untuk membantu memastikan kualitas, pengiriman, dan produktivitasprodusen dan untuk membantu dengan pembelian bahan-bahan dari mereka juga. Pelangganjuga memberikan informasi produsen pada desain produk, akuntansi biayaprosedur, pemasaran, dan teknologi (Chiu dan Wong, tahun 2004; Hobday, 1995). HKprodusen harus efektif melayani pelanggan di lini produksi di biaya lebih rendah.Dengan sumber daya terbatas dan berukuran kecil, HK produsen juga mencari bisnispeluang aktif dan efisien (Yu, 2005). Alih-alih merancang pada mereka sendiri, HKprodusen memiliki pengetahuan yang baik differentmarket segmen dan penjualan Angkatan sehinggamereka dapat mengubah produk yang ada di berbagai pasar dengan biaya yang lebih rendah seperti VTech dimainan pendidikan dan cordless telepon (Yu, 2005). Produsen di wilayah iniumum dalam kemampuan pemasaran yang kuat untuk efisien mengubah pasarpengetahuan dalam inovasi produk. Penelitian ini dengan demikian berpendapat bahwa, di daerah ini, perusahaan-perusahaan denganhanya kuat dalam kemampuan ini tidak dapat mengakibatkan kinerja khas inovasi.