Although the proposed model provide

Although the proposed model provides a comprehensive framework for selecting the best KM strategy, there are some limitations in this study. First, the model did not consider all possible clusters, elements, and their interactions. Depending on the decision environment, additional factors and interactions, within and between decision elements and alternatives, could be added. For example, several factors that have been supported in the selection of KM strategies like organizational learning, innovative capabilities, and strategic goals of the organizations were not explicitly included in this model, but could be easily considered to improve the selection of the best KM strategy. However, the additional factors and their interactions require the additional time and effort necessary for completion of such a model. Second, the model is very dependent on the weightings provided by the decision makers. While this model effectively incorporates tangible and intangible measures into the evaluation process, its efficacy depends on the accuracy and the value of judgment provided by the decision makers. The questionnaire survey helped to utilize decision makers’ experience and eliminated the biases in the weights for the alternatives. Third, an analysis of the robustness of the decision model using sensitivity analysis may also be carried out to observe the impact of variation in the preferences of decision makers in assigning the weights. Finally, managing knowledge is a dynamic and multidimensional process. KM relies on business strategies, technology, culture, and financial measures to meet its goals. Therefore, there is very heavy dependency on the specific type of organization, where the KM strategy is being evaluated. Thus, the generalizability of the model findings to different sectors may be limited; however, the criteria and dimensions identified in the proposed model are quite generic and with minor adjustments can be applied to a wide range of complex real world problems. Future work includes applying the ANP-based models to different companies operating in various industries. Also, comparing this model with other tools and different ANP-based models may be investigated.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Meskipun model yang diusulkan memberikan kerangka kerja komprehensif untuk memilih strategi KM terbaik, ada beberapa keterbatasan dalam studi ini. Pertama, model tidak menganggap semua mungkin cluster, elemen, dan interaksi mereka. Tergantung pada keputusan lingkungan, faktor-faktor tambahan dan interaksi, dalam dan antara unsur-unsur keputusan dan alternatif, dapat ditambahkan. Sebagai contoh, beberapa faktor yang telah didukung dalam pemilihan KM strategi seperti organisasi belajar, kemampuan inovatif dan tujuan strategis dari organisasi-organisasi yang tidak secara eksplisit disertakan dalam model ini, tetapi dapat dianggap mudah untuk meningkatkan pilihan strategi KM terbaik. Namun, faktor-faktor tambahan dan interaksi mereka membutuhkan tambahan waktu dan upaya yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah model. Kedua, model sangat bergantung pada bobot tambahan yang disediakan oleh pembuat keputusan. Sementara model ini efektif menggabungkan tangible maupun intangible langkah-langkah ke proses evaluasi, kemanjurannya tergantung pada akurasi dan nilai penghakiman yang disediakan oleh pembuat keputusan. Survei kuesioner yang membantu untuk memanfaatkan pengambil keputusan pengalaman dan menghilangkan bias di dalam bobot untuk alternatif. Ketiga, analisis kekokohan model keputusan menggunakan analisis sensitivitas juga dapat dilakukan untuk mengamati dampak dari variasi dalam preferensi pengambil kebijakan dalam menentukan bobot. Akhirnya, mengelola pengetahuan adalah proses yang dinamis dan multidimensi. KM bergantung pada strategi bisnis, teknologi, budaya, dan langkah-langkah keuangan untuk memenuhi tujuannya. Oleh karena itu, ada ketergantungan sangat berat pada jenis organisasi, dimana strategi KM sedang dievaluasi. Dengan demikian, generalizability model temuan ke sektor-sektor yang berbeda mungkin terbatas; Namun, kriteria dan dimensi yang diidentifikasi dalam model yang diusulkan cukup generik dan dengan penyesuaian kecil dapat diterapkan untuk berbagai masalah dunia nyata yang kompleks. Pekerjaan masa depan termasuk menerapkan model berbasis ANP untuk perusahaan yang berbeda yang beroperasi di berbagai industri. Juga, membandingkan model ini dengan alat-alat lain dan model berbasis ANP yang berbeda dapat diselidiki.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Meskipun model yang diusulkan menyediakan kerangka kerja yang komprehensif untuk memilih yang terbaik strategi KM, ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini. Pertama, model tidak mempertimbangkan semua kemungkinan cluster, elemen, dan interaksi mereka. Tergantung pada lingkungan keputusan, faktor tambahan dan interaksi, dalam dan di antara elemen keputusan dan alternatif, bisa ditambahkan. Misalnya, beberapa faktor yang telah didukung dalam pemilihan strategi KM seperti pembelajaran organisasi, kemampuan inovatif, dan tujuan strategis dari organisasi yang tidak secara eksplisit dimasukkan dalam model ini, tapi bisa dengan mudah dianggap meningkatkan pemilihan strategi KM terbaik . Namun, faktor-faktor tambahan dan interaksi mereka membutuhkan tambahan waktu dan usaha yang diperlukan untuk penyelesaian model seperti itu. Kedua, model ini sangat tergantung pada bobot yang diberikan oleh para pengambil keputusan. Sementara model ini secara efektif menggabungkan langkah-langkah berwujud dan tidak berwujud ke dalam proses evaluasi, kemanjurannya tergantung pada keakuratan dan nilai penghakiman yang diberikan oleh para pengambil keputusan. Survei kuesioner membantu untuk memanfaatkan pengalaman pengambil keputusan 'dan menghilangkan bias dalam bobot untuk alternatif. Ketiga, analisis kekokohan analisis sensitivitas model keputusan menggunakan juga dapat dilakukan untuk melihat dampak dari variasi dalam preferensi pengambil keputusan dalam menentukan bobot. Akhirnya, mengelola pengetahuan adalah proses yang dinamis dan multidimensional. KM bergantung pada strategi bisnis, teknologi, budaya, dan langkah-langkah keuangan untuk memenuhi tujuannya. Oleh karena itu, ada ketergantungan yang sangat berat pada jenis tertentu dari organisasi, di mana strategi KM sedang dievaluasi. Dengan demikian, generalisasi temuan Model untuk sektor yang berbeda mungkin terbatas; Namun, kriteria dan dimensi yang diidentifikasi dalam model yang diusulkan cukup generik dan dengan penyesuaian kecil dapat diterapkan untuk berbagai masalah dalam dunia nyata. pekerjaan di masa depan termasuk menerapkan model berbasis ANP ke perusahaan yang berbeda yang beroperasi di berbagai industri. Juga, membandingkan model ini dengan alat-alat lain dan berbeda model berbasis ANP dapat diselidiki.