The need for improved and more robu

The need for improved and more robust high-power underwater sound sources instead of the Langevin type transducers based on quartz or Rochelle salt crystals, led G.W. Pierce in the USA, in 1925, to develop a magnetostrictive oscillator operating at 25 kHz with an emitted sound power of a few kilowatts, without the danger of fracture of the oscillating element, as frequently found by crystal based transducers.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kebutuhan untuk ditingkatkan dan lebih kuat high-power bawah air sumber suara bukan Langevin jenis transduser berdasarkan kuarsa atau Rochelle garam kristal, dipimpin G.W. Pierce di AS, pada tahun 1925, untuk mengembangkan osilator magnetostrictive yang beroperasi di 25 kHz dengan kekuatan suara yang dipancarkan kilowatt beberapa, tanpa bahaya fraktur elemen berosilasi, seperti yang sering ditemukan oleh kristal berbasis transduser.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kebutuhan daya tinggi sumber suara bawah air lebih baik dan lebih kuat daripada jenis transduser Langevin berdasarkan kuarsa atau garam Rochelle kristal, dipimpin GW Pierce di Amerika Serikat, pada tahun 1925, untuk mengembangkan beroperasi pada 25 kHz dengan suara yang dipancarkan osilator magnetostrictive kekuatan beberapa kilowatt, tanpa bahaya fraktur elemen berosilasi, seperti yang sering ditemukan oleh transduser berdasarkan kristal.