For a single categorical variable,

For a single categorical variable, we can summarize the data by counting the number
of observations in each category. The sample proportions in the categories estimate
the category probabilities.Suppose there are two categorical variables, denoted by X and Y . Let I denote the
number of categories of X and J the number of categories of Y . A rectangular table
having I rows for the categories of X and J columns for the categories of Y has cells
that display the IJ possible combinations of outcomes.
A table of this form that displays counts of outcomes in the cells is called a
contingency table. A table that cross classifies two variables is called a two-way
contingency table; one that cross classifies three variables is called a three-way con-tingency table, and so forth. A two-way table with I rows and J columns is called an
I × J (read I –by–J ) table. Table 2.1 is a 2 × 2 table.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Untuk sebuah variabel kategoris, kita bisa meringkas data oleh menghitung
pengamatan dalam setiap kategori. Proporsi sampel dalam kategori perkiraan
probabilitas kategori.Misalnya, ada dua variabel kategoris, dilambangkan oleh X dan Y. Biarkan saya menunjukkan
jumlah kategori x dan J jumlah kategori y. Meja persegi
Untuk sebuah variabel kategoris, kita bisa meringkas data oleh menghitung
pengamatan dalam setiap kategori. Proporsi sampel dalam kategori perkiraan
probabilitas kategori.Misalnya, ada dua variabel kategoris, dilambangkan oleh X dan Y. Biarkan saya menunjukkan
jumlah kategori x dan J jumlah kategori y. Meja persegi
setelah saya baris untuk kategori X dan J kolom untuk kategori Y memiliki sel-sel
yang menampilkan IJ kemungkinan kombinasi dari hasil.
tabel bentuk yang menampilkan jumlah hasil dalam sel yang disebut
kontingensi meja. Meja bahwa salib mengklasifikasikan dua variabel disebut dua-arah
table kontingensi; salah satu bahwa salib mengklasifikasikan ketiga variabel disebut tiga-cara con-tingency Meja, dan sebagainya. Sebuah meja dua arah dengan baris dan kolom J disebut
saya × J (Baca saya-oleh-J) meja. Tabel 2.1 adalah 2 × 2 meja.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Untuk variabel kategori tunggal, kita dapat meringkas data dengan menghitung jumlah
pengamatan pada masing-masing kategori. Proporsi sampel dalam kategori memperkirakan
kategori probabilities.Suppose ada dua variabel kategori, dilambangkan dengan X dan Y. Biarkan saya menyatakan
jumlah kategori X dan J jumlah kategori Y. Sebuah meja persegi panjang
yang memiliki I baris untuk kategori X dan J kolom untuk kategori Y memiliki sel-sel
yang menampilkan kemungkinan kombinasi IJ hasil.
Sebuah tabel formulir ini yang menampilkan jumlah hasil dalam sel disebut
tabel kontingensi. Sebuah meja yang silang mengklasifikasikan dua variabel disebut dua arah
tabel kontingensi; yang lintas mengklasifikasikan tiga variabel disebut tiga cara meja con-tingency, dan sebagainya. Sebuah dua arah meja dengan I baris dan J kolom disebut
I × J (baca I-by-J) tabel. Tabel 2.1 adalah tabel 2 × 2.