We are entering an era in which the

We are entering an era in which the Web is changing from a medium to display content, to one in which content is endowed with semantic meaning (Berners-Lee, 1999). If the format and structure of content is described in formalized and machine-readable languages, then it can be searched and acted upon, not only by humans but also by computer programs commonly known as autonomous agents. This new capacity has been most prominently championed by the original designer of the Web, Tim Berners-Lee, and is named by him the “Semantic Web.”

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kita memasuki era di mana Web berubah dari media untuk menampilkan konten, satu di mana konten diberkahi dengan makna semantik (Berners-Lee, 1999). Jika format dan struktur konten digambarkan dalam bahasa formal dan dapat dibaca mesin, kemudian dapat dicari dan ditindaklanjuti, bukan hanya oleh manusia, tetapi juga oleh program komputer yang dikenal sebagai agen otonom. Kapasitas baru ini telah paling mencolok diperjuangkan oleh perancang asli Web, Tim Berners-Lee, dan dinamai olehnya "Semantik Web."

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kita sedang memasuki era di mana Web yang berubah dari media untuk menampilkan konten, satu di mana konten diberkahi dengan makna semantik (Berners-Lee, 1999). Jika format dan struktur konten dijelaskan dalam bahasa formal dan dapat dibaca oleh mesin, maka dapat dicari dan ditindaklanjuti, tidak hanya oleh manusia tetapi juga oleh program komputer umumnya dikenal sebagai agen otonom. Kapasitas baru ini telah paling menonjol diperjuangkan oleh desainer asli dari Web, Tim Berners-Lee, dan dinamai oleh dia "Semantic Web."