4.2. Pengujian hipotesis
Sebagai langkah berikutnya, model persamaan struktural meneliti model yang diusulkan. Model menunjukkan diterima kebaikan-of-fi t (lihat Tabel 3). Keseluruhan fi t dari model struktural dinilai awalnya dengan memeriksa statistik χ2 dengan langkah-langkah tambahan kebaikan-of fi t: perbandingan fi t index (CFI), normalisasi fi t index (NFI), kebaikan fi t index (GFI), dan root mean square error dari pendekatan (RMESA). Indeks mengungkapkan bahwa model ini relatif baik fi tted (χ 2 = 290,18 (df = 138), p = 0.00; χ2 / df = 2.10; CFI = 0,98; NFI = -0,96; GFI = 0,90; RMSEA = 0,064). Chi-square statistik bernorma 2.44 (lihat Tabel 2). Tingkat penerimaan menyarankan model fi t baik mengharuskan diperoleh CFI, NFI, dan GFI harus lebih besar dari atau sama dengan 0,90 dan nilai yang dapat diterima dari RMSEA harus berkisar 0,05-0,08 (Hair et al., 2006).
Tabel 3 merangkum hasil dari pengujian hipotesis. Hasil jalan koefisien dukungan fi sien semua hipotesis kecuali H3. Hipotesis 1, yang mengusulkan hubungan kausal positif antara kualitas pelayanan interpersonal dan kepuasan dengan pusat-pusat e-kontak didukung (γ = 0,98, t = 19,84, p <0,01). Seperti yang diharapkan di H2, kualitas layanan antar secara signifikan mempengaruhi nilai sosial (γ = 0,30,
t = 4,31, p <0,01). Namun, hubungan positif antara kualitas pelayanan interpersonal dan loyalitas ke pusat-pusat e-kontak tidak didukung di H3. Hasil yang pertama tiga hipotesis menunjukkan bahwa tingkat tinggi kualitas layanan antar mungkin meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan dan menciptakan beberapa derajat nilai sosial, namun tidak mencukupi untuk melahirkan loyalitas. Ini mungkin karena sentuhan interpersonal dalam teknologi mungkin berkontribusi memuaskan pelanggan di tempat. Ini bisa menjadi pengintaian Penegasan efek rantai kepuasan-loyalitas kualitas-. H4, yang hipotesis hubungan kausal positif antara nilai sosial dan kepuasan dengan pusat-pusat e-kontak didukung (γ = 0,13, t = 3,49, p <0,01).
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..