The dimension of cultural and lingu

The dimension of cultural and linguistic diversity and its significance for
education have been discussed in Europe especially after the Second World
War, but much more intensely from the mid-1970s on, when migration
became visible as a stable fact in many immigration countries. The role of
international organizations such as UNESCO, the Council of Europe, OECD,
and the European Commission was and is influential in this field, promoting
both discussion and international cooperation on policies, theory building, and
research on implementation (CDCC, 1986; Commission of the European
Community, 1994; OECD, 1991; Sténou, 1997; Wagner, 1997). Many
universities in immigration countries boast scholarship on migration studies
and, particularly, on the relationships between migration, multicultural
society, the importance of culture for the development of individuals,
bilingualism, multilingualism, and the aims and contents of education.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dimensi dari keanekaragaman budaya dan linguistik dan maknanya bagipendidikan telah dibahas di Eropa terutama setelah dunia keduaPerang, tetapi banyak lebih intens dari pertengahan 1970-an pada, saat migrasimenjadi terlihat sebagai fakta yang stabil di banyak negara imigrasi. Peranorganisasi internasional seperti UNESCO, Dewan Eropa, OECD,dan Komisi Eropa dan berpengaruh dalam bidang ini, mempromosikandiskusi dan kerjasama internasional pada kebijakan, teori bangunan, danpenelitian pada pelaksanaan (CDCC, 1986; Komisi EropaMasyarakat, 1994; OECD, TAHUN 1991; Sténou, 1997; Wagner, 1997). BanyakUniversitas di negara-negara imigrasi menawarkan beasiswa studi migrasidan, terutama, tentang hubungan antara migrasi, multikulturalmasyarakat, pentingnya budaya bagi pengembangan individu,bilingualisme, bahubahasa, dan tujuan dan isi pendidikan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dimensi keanekaragaman budaya dan bahasa dan pentingnya untuk
pendidikan telah dibahas di Eropa terutama setelah Dunia Kedua
Perang, tapi jauh lebih intens dari pertengahan 1970-an, ketika migrasi
menjadi terlihat sebagai fakta yang stabil di negara-negara imigrasi banyak. Peran
organisasi internasional seperti UNESCO, Dewan Eropa, OECD,
dan Komisi Eropa dan berpengaruh dalam bidang ini, mempromosikan
baik diskusi dan kerja sama internasional pada kebijakan, bangunan teori, dan
penelitian tentang pelaksanaan (CDCC, 1986; Komisi dari Eropa
Komunitas, 1994; OECD, 1991; Sténou, 1997; Wagner, 1997). Banyak
universitas di negara-negara imigrasi membanggakan beasiswa studi migrasi
dan, khususnya, pada hubungan antara migrasi, multikultural
masyarakat, pentingnya budaya untuk pengembangan individu,
bilingualisme, multilingualisme, dan tujuan dan isi pendidikan.