Via additional cross-sectional test

Via additional cross-sectional tests, we further find that the effect of mandatory IFRS adoption
on cross-listings is greater for firms domiciled in IFRS-adopting countries with a larger difference
between domestic accounting standards and IFRS, lower disclosure levels, and less access to
external capital prior to adoption. These findings are consistent with the notion that the effect of
mandatory IFRS adoption on firms’ cross-listings is greater for firms that experience larger changes
in cross-listing costs and benefits following the adoption.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Melalui tes penampang tambahan, kita lebih lanjut menemukan bahwa efek wajib adopsi IFRSpada salib-listing yang lebih besar bagi perusahaan-perusahaan yang berkedudukan di negara-negara yang mengadopsi IFRS dengan perbedaan yang lebih besarantara domestik standar akuntansi dan IFRS, tingkat pengungkapan yang lebih rendah, dan kurang akses keeksternal modal sebelum adopsi. Temuan ini juga konsisten dengan gagasan bahwa efekadopsi IFRS wajib pada perusahaan lintas-daftar lebih besar bagi perusahaan-perusahaan yang mengalami perubahan yang lebih besardi salib-daftar biaya dan manfaat setelah adopsi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Via tes cross-sectional tambahan, kita lanjut menemukan bahwa efek wajib adopsi IFRS
di kayu salib-listing lebih besar bagi perusahaan-perusahaan yang berdomisili di IFRS-mengadopsi negara dengan perbedaan besar
antara standar akuntansi domestik dan IFRS, tingkat pengungkapan yang lebih rendah, dan kurang akses ke
modal eksternal sebelum adopsi. Temuan ini konsisten dengan gagasan bahwa efek dari
adopsi IFRS wajib pada perusahaan 'cross-listing lebih besar bagi perusahaan-perusahaan yang mengalami perubahan besar
dalam biaya lintas daftar dan manfaat sebagai berikut adopsi.