Fritz Heider (1958) is frequently r

Fritz Heider (1958) is frequently referred to as the father of attribution theory.
Heider discussed what he called “naive” or “commonsense” psychology.
In his view, people were like amateur scientists, trying to understand other people’s behavior by piecing together information until they arrived at a reasonable explanation or cause.
Heider was intrigued by what seemed reasonable to people and by how they arrived at their conclusions.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Fritz Heider (1958) sering dirujuk sebagai ayah dari teori atribusi. Heider membahas apa yang disebutnya "naif" atau "akal sehat" psikologi. Dalam pandangannya, orang-orang seperti ilmuwan amatir, mencoba untuk memahami perilaku orang lain dengan bersama-sama piecing informasi sampai mereka tiba di sebuah penjelasan yang masuk akal atau penyebab. Heider tertarik dengan apa yang tampak wajar kepada orang-orang dan bagaimana mereka tiba di kesimpulan mereka.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Fritz Heider (1958) sering disebut sebagai bapak teori atribusi.
Heider mendiskusikan apa yang disebut "naif" atau "akal sehat" psikologi.
Dalam pandangannya, orang-orang seperti ilmuwan amatir, mencoba untuk memahami perilaku orang lain dengan mengumpulkan informasi sampai mereka tiba di sebuah penjelasan yang masuk akal atau menyebabkan.
Heider tertarik dengan apa yang tampak masuk akal untuk orang-orang dan dengan bagaimana mereka tiba pada kesimpulan mereka.