iscovered by workmen in 1868 at Cro

iscovered by workmen in 1868 at Cro-Magnon in France. Estimated age is 30,000 years. The site yielded skeletons of 5 buried individuals, along with stone tools, carved reindeer antlers, ivory pendants, and shells. The Cro-Magnons lived in Europe between 35,000 and 10,000 years ago. They are virtually identical to modern man, being tall and muscular and slightly more robust than most modern humans. They were skilled hunters, toolmakers and artists famous for the cave art at places such as Lascaux, Chauvet, and Altamira.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

iscovered oleh pekerja tahun 1868 di Cro-Magnon di Prancis. Perkiraan usia adalah 30.000 tahun. Kerangka situs menghasilkan 5 dikuburkan individu, bersama dengan alat batu, diukir rusa tanduk, Gading liontin, dan kerang. Cro-Magnon tinggal di Eropa antara 35.000 dan 10.000 tahun yang lalu. Mereka identik dengan manusia modern, menjadi tinggi dan otot dan sedikit lebih kuat daripada manusia paling modern. Merekalah pemburu terampil, toolmakers dan seniman yang terkenal dengan gua seni di tempat-tempat seperti Lascaux, Chauvet dan Altamira.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

iscovered oleh pekerja pada tahun 1868 di Cro-Magnon di Prancis. Diperkirakan berumur 30.000 tahun. Situs ini menghasilkan kerangka dari 5 orang terkubur, bersama dengan alat-alat batu, ukiran tanduk rusa, liontin gading, dan kerang. The Cro-Magnons tinggal di Eropa antara 35.000 dan 10.000 tahun yang lalu. Mereka hampir identik dengan manusia modern, menjadi tinggi dan berotot dan sedikit lebih kuat daripada kebanyakan manusia modern. Mereka adalah pemburu terampil, toolmakers dan seniman terkenal untuk seni gua di tempat-tempat seperti Lascaux, Chauvet, dan Altamira.