Growth Theory with a Four-Component

Growth Theory with a Four-Component Model of the Proteome. Our
estimates above indicate that T-proteins may account for a substantial
fraction of the total proteome. Thus, a corresponding
fraction of ribosomes needs to be allocated to their synthesis. As
ribosomes are critical factors for cell growth, this allocation
represents a substantial investment of resources to the cell. We
next develop a theory of bacterial growth that accounts for the
trade-off between the costs of synthesizing ribosome- and tRNAaffiliated
proteins. Our theory describes the proteome as consisting
of four sectors and considers the constraints on allocating
resources of protein synthesis (in particular, ribosomes) to these
sectors. The theory extends the growth theory of Scott et al. (11),
which was based on a three-component model of the proteome
(Fig. 2A), by splitting the ribosome-affiliated proteome sector
into a ribosomal fraction and a fraction of T-proteins (Fig. 2B)
and allowing for a growth-rate dependence of the translation
speed, which depends on the T-proteins.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pertumbuhan teori dengan Model empat-komponen Proteome. Kamiperkiraan di atas menunjukkan bahwa T-protein dapat menjelaskan substansialsebagian kecil dari total proteome. Dengan demikian, sesuaisebagian kecil dari ribosom perlu dialokasikan untuk sintesis mereka. Sebagairibosom merupakan faktor penting untuk pertumbuhan sel, alokasi inimewakili investasi substansial sumber daya ke sel. KamiSelanjutnya mengembangkan teori pertumbuhan bakteri yang menyumbangtrade-off antara biaya sintesis ribosom - dan tRNAaffiliatedprotein. Teori kita menggambarkan proteome sebagai terdiriempat sektor dan mempertimbangkan kendala dalam mengalokasikansumber daya sintesis protein (dalam tertentu, ribosom) inisektor. Teori meluas teori pertumbuhan dari Scott et al. (11),yang didasarkan pada model tiga-komponen proteome(Gambar 2A), dengan memisahkan sektor berafiliasi ribosom proteomesebagian kecil ribosomal dan sebagian kecil dari T-protein (Fig. 2B)dan memungkinkan untuk ketergantungan tingkat pertumbuhan terjemahankecepatan, yang tergantung pada T-protein.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Teori Pertumbuhan dengan Model Empat Komponen dari proteome. Kami
perkiraan di atas menunjukkan bahwa T-protein dapat menjelaskan substansial
sebagian kecil dari total proteome. Dengan demikian, sesuai
fraksi ribosom perlu dialokasikan untuk sintesis mereka. Sebagai
ribosom merupakan faktor penting untuk pertumbuhan sel, alokasi ini
merupakan investasi besar sumber daya ke sel. Kami
selanjutnya mengembangkan teori pertumbuhan bakteri yang bertanggung jawab untuk
trade-off antara biaya sintesis ribosome- dan tRNAaffiliated
protein. Teori kami menggambarkan proteoma sebagai terdiri
dari empat sektor dan mempertimbangkan kendala mengalokasikan
sumber daya sintesis protein (khususnya, ribosom) untuk ini
sektor. Teori ini memperluas teori pertumbuhan Scott et al. (11),
yang didasarkan pada model tiga komponen proteome
(Gbr. 2A), dengan memisahkan sektor ribosom berafiliasi proteoma
menjadi fraksi ribosom dan sebagian kecil dari T-protein (Gambar. 2B)
dan memungkinkan untuk ketergantungan pertumbuhan tingkat terjemahan
kecepatan, yang tergantung pada T-protein.