A dystopia (from Ancient Greek: δυσ

A dystopia (from Ancient Greek: δυσ-, “bad, ill”, and Ancient Greek: τόπος, “place, landscape”; alternatively cacotopia,[1] or anti-utopia) is, in literature, an often futuristic society that has degraded into a repressive and controlled state, often under the guise of being utopian. Dystopian literature has underlying cautionary tones, warning society that if we continue to live how we do, this will be the consequence. A dystopia, thus, is regarded as a sort of negative utopia and is often characterized by an authoritarian or totalitarian form of government. Dystopias usually feature different kinds of repressive social control systems, a lack or total absence of individual freedoms and expressions and constant states of warfare or violence. Dystopias often explore the concept of humans abusing technology and how humans individually and collectively cope with technology that has evolved too quickly such as the car, the flamethrower or the microwave. A dystopian society is also often characterized by widespread poverty and brutal political controls such as a large military-like police.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dystopia (dari bahasa Yunani kuno: δυσ, "buruk, sakit" dan Yunani kuno: τόπος, "tempat, lanskap"; atau cacotopia, [1] atau anti utopia) adalah, dalam literatur, masyarakat sering futuristik yang telah terdegradasi ke negara represif dan terkendali, sering di bawah kedok yang utopis. Dystopian sastra memiliki nada peringatan, yang mendasari masyarakat peringatan bahwa jika kita terus tinggal bagaimana kita lakukan, ini akan menjadi konsekuensi. Dystopia, dengan demikian, dianggap sebagai semacam utopia negatif dan sering ditandai oleh bentuk pemerintahan otoriter atau totaliter. "Dystopia" biasanya memiliki berbagai jenis sistem kontrol sosial represif, kekurangan atau total ketiadaan kebebasan individu dan ekspresi dan konstan Serikat warfare atau kekerasan. "Dystopia" sering mengeksplorasi konsep manusia menyalahgunakan teknologi dan bagaimana manusia secara individual dan kolektif mengatasi teknologi yang berkembang terlalu cepat seperti mobil, the penyembur api atau microwave. Masyarakat dystopian ini juga sering ditandai oleh kemiskinan yang meluas dan brutal kontrol politik seperti polisi-militer besar.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sebuah distopia (dari Yunani Kuno: δυσ-, "buruk, sakit", dan Yunani Kuno: τόπος, "tempat, landscape", alternatif cacotopia, [1] atau anti-utopia) adalah, dalam literatur, masyarakat sering futuristik yang memiliki terdegradasi menjadi negara yang represif dan dikendalikan, sering di bawah kedok menjadi utopis. Literatur dystopian telah mendasari nada peringatan, peringatan masyarakat bahwa jika kita terus tinggal bagaimana kita melakukannya, ini akan menjadi konsekuensinya. Sebuah distopia, dengan demikian, dianggap sebagai semacam utopia negatif dan sering ditandai dengan bentuk otoriter atau totaliter pemerintah. Distopia biasanya memiliki berbagai jenis sistem kontrol sosial yang represif, kurangnya atau total tidak adanya kebebasan dan ekspresi individu dan negara konstan perang atau kekerasan. Distopia sering mengeksplorasi konsep manusia teknologi menyalahgunakan dan bagaimana manusia secara individual dan kolektif mengatasi dengan teknologi yang telah berkembang terlalu cepat seperti mobil, penyembur api atau microwave. Sebuah masyarakat dystopian juga sering ditandai dengan kemiskinan yang meluas dan kontrol politik brutal seperti polisi militer besar seperti.