Although division phases are hardly

Although division phases are hardly seen in tetraploid
plants, the appearance of chromosomes inside the pollen
tubes in some plants is accepted as evidence of division
taking place inside the pollen tube. In this study, as well
as fertile ones, sterile pollen grains are also observed in in
vitro medium (60-70%). In some of the germinated
pollens, besides the observed bifurcation (Figure 3A) and
wavy structures (Figure 3B) in the pollen tubes, some swellings were also determined as well due to the
cytoplasm deposition (Figure 3C). During pollen
germination, some pollen grains, on the other hand, were
found to be performing an abnormal germination in the
first two hours. The tubes of those pollen grains in
question were determined to be quite thick and the pollen
cytoplasm to be stained darkly (Figure 3D). While callose
(Figure 3E) at the tips of some pollen tubes and callose
plugs (Figure 3F) in the cytoplasm of some others were
observed, the appearance of poorly (Figure 3G) or nongrown pollen tubes were determined as several
abnormalities with regard to in vitro germination of T.
pratensepollen.
An important manifestation of incompatibility includes
abnormal behaviour of the pollen tube and the heavy
deposition of callose in it (†nal, 1988). In abnormal
pollen tubes of T. pratensethe amount of callose is
greater than in normal ones. Abnormal tubes are
characterized by an abnormally. increased accumulation of
callose in the cell wall. Furthermore, the callose plugs in
these tubes are much longer and greater in number
compared to those in normal pollen tubes.
In conclusion, tube growth in the majority of in vitro
germinated T. pratensepollen grains stops due to several
reasons such as callose deposition at the tips, swelling,
bifurcation and bursting. In addition to the other noted
barriers to fertilization in this plant (Algan & Bakar,
1996, 1997; Bakar & Algan, 1998), the stopping of tube
growth due to various reasons and recorded
abnormalities seem to be one of the important barriers to
fertilization

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Meskipun fase Divisi hampir tidak terlihat di tetraploidtanaman, munculnya kromosom di dalam serbuk saritabung dalam beberapa tanaman diterima sebagai bukti Divisimengambil tempat di dalam tabung serbuk sari. Dalam studi ini, sertayang subur, steril butir serbuk sari juga diamati di dalamvitro media (60-70%). Di beberapa berkecambahserbuk sari, selain bifurkasi diamati (gambar 3A) danbergelombang struktur (angka ayat 3B) dalam tabung serbuk sari, beberapa pembengkakan juga bertekad juga karenasitoplasma pengendapan (gambar 3 c). Selama serbuk saripengecambahan, beberapa butir serbuk sari, di sisi lain, yangditemukan untuk tampil pengecambahan abnormal didua jam pertama. Tabung-butir serbuk sari dipertanyaan bertekad untuk menjadi cukup tebal dan serbuk sarisitoplasma ternoda muram (gambar 3D). Sementara callose(Gambar 3E) di ujung beberapa tabung serbuk sari dan callosecolokan (gambar 3F) di dalam sitoplasma beberapa orang lain yangmengamati, penampilan buruk (gambar 3 g) atau nongrown tabung serbuk sari ditentukan sebagai beberapakelainan dalam secara in vitro pengecambahan dari T.pratensepollen. Manifestasi penting ketidakcocokan termasukperilaku abnormal tabung serbuk sari dan beratpengendapan callose di dalamnya (nal, 1988). Di normalserbuk sari tabung jumlah T. pratensethe callose adalahlebih besar daripada yang normal. Abnormal tabungditandai dengan normal. peningkatan akumulasicallose di dinding sel. Selain itu, callose dipasang ditabung ini jauh lebih lama dan lebihdibandingkan dengan normal tabung serbuk sari. Kesimpulannya, tabung pertumbuhan di sebagian besar secara in vitrobiji-bijian pratensepollen T. berkecambah berhenti karena beberapaalasan seperti callose pengendapan di ujung, pembengkakan,bifurkasi dan meledak. Selain yang lain mencatathambatan untuk pemupukan di tanaman ini (Algan & Bakar,tahun 1996, 1997; Bakar & Algan, 1998), berhenti tabungpertumbuhan karena berbagai alasan dan rekamankelainan tampaknya menjadi salah satu hambatan penting untukpemupukan

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Meskipun fase divisi hampir tidak terlihat di tetraploid
tanaman, penampilan kromosom dalam serbuk sari
tabung di beberapa tanaman diterima sebagai bukti divisi
terjadi di dalam tabung serbuk sari. Dalam studi ini, serta
sebagai yang subur, serbuk sari steril juga diamati di dalam
vitro menengah (60-70%). Dalam beberapa berkecambah
serbuk sari, selain bifurkasi diamati (Gambar 3A) dan
struktur bergelombang (Gambar 3B) di tabung serbuk sari, beberapa pembengkakan juga ditentukan juga karena
sitoplasma deposisi (Gambar 3C). Selama serbuk sari
berkecambah, beberapa serbuk sari, di sisi lain, yang
ditemukan melakukan sebuah perkecambahan normal dalam
dua jam pertama. Tabung dari mereka serbuk sari di
pertanyaan bertekad untuk menjadi cukup tebal dan serbuk sari
sitoplasma akan bernoda gelap (Gambar 3D). Sementara callose
(Gambar 3E) di ujung beberapa tabung serbuk sari dan callose
colokan (Gambar 3F) dalam sitoplasma beberapa orang lain yang
diamati, penampilan buruk (Gambar 3G) atau nongrown tabung serbuk sari ditentukan sebagai beberapa
kelainan yang berkaitan dengan di vitro perkecambahan T.
pratensepollen.
Sebuah manifestasi penting dari ketidakcocokan termasuk
perilaku abnormal dari tabung serbuk sari dan berat
pengendapan callose di dalamnya (?? nal, 1988). Dalam normal
tabung serbuk sari dari T. jumlah pratensethe dari callose adalah
lebih besar dari pada yang normal. Tabung abnormal
ditandai dengan normal. peningkatan akumulasi
callose di dinding sel. Selanjutnya, colokan callose di
tabung ini jauh lebih panjang dan lebih besar jumlahnya
dibandingkan dengan yang ada di tabung serbuk sari normal.
Kesimpulannya, pertumbuhan tabung di mayoritas in vitro
perkecambahan T. pratensepollen butir berhenti karena beberapa
alasan seperti deposisi callose di tips, pembengkakan,
bifurkasi dan meledak. Selain lain mencatat
hambatan untuk pemupukan di pabrik ini (AlGaN & Bakar,
1996, 1997; Bakar & AlGaN, 1998), penghentian tabung
pertumbuhan karena berbagai alasan dan dicatat
kelainan tampaknya menjadi salah satu hambatan penting untuk
pembuahan